Oase.id -  Kota Guernica, yang terkenal dengan kekayaan sejarah Perang Saudara Spanyol, merencanakan sebuah acara untuk mengekspresikan solidaritas terhadap Palestina.

Inisiatif Warga Guernica-Palestina, sebuah koalisi serikat pekerja, partai politik dan organisasi sosial, mengumumkan rencana untuk membuat mosaik manusia secara simbolis pada 8 Desember, yang menggambarkan kesejajaran antara penderitaan Guernica di masa lalu dan penderitaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Acara tersebut, yang dijadwalkan berlangsung di alun-alun utama kota, tempat warga sipil dibom tanpa ampun pada tahun 1937, bertujuan untuk mengirimkan pesan dukungan yang kuat terhadap Palestina di tengah konflik yang sedang terjadi dengan Israel.

Sirene akan meraung-raung sebagai kenangan, sementara seniman dan penyair dari Palestina dan wilayah Basque akan menyuarakan suaranya melalui bacaan yang menyentuh dan lagu-lagu yang menggugah jiwa.

Penyelenggara, dalam sebuah pernyataan, menyatakan niat mereka untuk menyoroti genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kami ingin berteriak kepada dunia bahwa Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan ikut merasakan penderitaan rakyat Palestina,” kata pernyataan itu.

Mosaik manusia di alun-alun akan terungkap sebagai sebuah tablo yang menggambarkan bendera Palestina dan penderitaan warga sipil yang terjebak dalam baku tembak serangan Israel di Gaza.

Guernica, yang secara historis penting karena lokasinya yang strategis selama Perang Saudara Spanyol, menghadapi kehancuran pada tanggal 26 April 1937, ketika pesawat Jerman dan Italia, atas perintah pasukan Nasionalis yang dipimpin oleh diktator Jenderal Francisco Franco, melakukan serangan udara yang menghancurkan.

Serangan tersebut mengakibatkan kehancuran yang luas dan hilangnya banyak nyawa warga sipil secara tragis.

Khususnya, pelukis terkenal Spanyol Pablo Picasso mengabadikan kengerian pemboman Guernica melalui lukisan ikoniknya dengan judul yang sama.

Selesai antara Mei dan Juni 1937 di Paris, lukisan itu menjadi bukti kuat kebrutalan perang dan saat ini disimpan di Museum Reina Sofia di Madrid.
​

(ACF)