Penyedia Katering Tak Mau Gunakan Produk Indonesia Siap-Siap Dicoret!

N Zaid - Haji 07/09/2023
Foto: Kemenag
Foto: Kemenag

Oase.id - Setiap musim, biaya haji Indonesia bisa mencapai Rp19 triliun. Sebanyak Rp2 triliun diperuntukkan untuk penyediaan katering jemaah haji. Ke depan, nilai yang fantastis ini diharapkan bisa dioptimalkan untuk menyerap produk dalam negeri, terutama dalam sektor katering.   

"Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," tegas Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief  dalan Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung, Kamis (7/9/2023).

Hilman juga mengatakan perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, mutual and equal partnership.

"Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja," sambungnya.

Hilman mengatakan, mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji harus terus diperjuangkan. Secara bertahap, hal itu sudah mulai dilakukan dan harus terus ditingkatkan.

"Kita punya kepentingan memperjuangkan penggunaan produk Indonesia. Jadi kita harus berjuang. Toh, yang diuntungkan adalah masyarakat Indonesia," tandasnya.

Tahun ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mendistribusikan sekitar 5.480.625 boks katering kepada jemaah haji Indonesia. 

Sementara di Makkah, total ada 14.506.169 boks katering yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia. Sebanyak 7.774.613 boks dibagikan sebelum puncak haji. Sementara 6.731.556 boks didistribusikan setelah puncak haji. Ini di luar layanan katering di Arafah, Muzdalifah dan Mina.(kemenag)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus