Hari Pahlawan, Berikut 5 Pahlawan Muslim Masa Kemerdekaan

Oase.id – Indonesia tengah berjuang untuk mempertahankan kemerdekaannya setelah proklamasi. Pertempuran yang terjadi di Surabaya ini mulai sejak 27 Oktober hingga 20 November 1945 dan puncaknya terjadi pada tanggal 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Peristiwa 10 November pastinya tak lepas dari peran banyak Pahlawan, termasuk para Ulama dan Pahlawan Muslim lainnya. KH. Hasyim Asy’ari menjadi salah satu dari banyak tokoh Ulama yang ikut perjuangan kemerdekaan di Surabaya, melalui fatwa Resolusi Jihad Beliau berhasil menggerakkan warga dan juga kalangan santri untuk sama – sama berjuang melawan sekutu. Selain Mbah Hasyim, berikut 5 Pahlawan muslim yang perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia:
1. Abdul Wahab
Foto: nu.or.id.
Sosok Abdul Wahab memiliki perean pentng dalam peristiwa pertempuran Surabaya yang terjadi di Hotel Yamato saat ini sudah berganti nama menjadi hotel Majapahit. Kala itu, ia terkenal sebagai fotografer yang banyak mengabadikan momentum perlawanan bangsa Indonesia. Seperti saat peristiwa perobekan bendera, ketika para pejuang berangkat ke hotel membawa senjata, hingga mengabadikan saat Bung Tomo berpidato di hadapan seluruh pejuang dan mempertahankan roll film.
2. Sultan Hamengkubuwono IX
Lahir di Ngayogyakarta pada tanggal 12 April 1912, dengan nama asli Gusti Raden Mas Dorodjatun. Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam membantu keadaan perekonomian Indonesia pasca perang dan juga menjadi kerajaan di Indonesia pertama yang bergabung dengan Republik Indonesia.
Pada saat itu, Sultan Hamengkubuwono IX menyumbangkan kekayaan sekitar 6.000.000 Gulden, untuk membiayai pemerintah, kebutuhan hidup para pejabat dan para pegawai pemerintah lainnya.
3. dr. Wahidin Soedirohoesodo
Wahidin Soedirohoesodo merupakan salah satu pahlawan yang berprofesi sebagai dokter dan seorang yang menggagas berdirinya organisasi yang didirikan para pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA ) Jakarta. Akhirnya pada tanggal 20 Mei 1908, lahirlah Budi Utomo.
Beliau memperjuangkan dua hal yaitu memperluas pendidikan dan pengajaran dan memupuk kesadaran kebangsaan. Selain itu, Wahidin Soedirohoesodo juga seirng mengunjungi tokoh masyarakat sambil menyuarakan gagasan “dana pelajar” yang bertujuan membantu para pemuda cerdas untuk melanjutkan pendidikannya.
4. Abdul Halim Perdanakusuma
Foto: tni-au.mil.id.
Seorang Pahlawan yang wafat pada masa perang Indonesia – Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Sumatra pada tahun 1948. Beliau dan Marsma Iswahyudi ditugaskan untuk membeli perlengkapan senjata di Thailand, namun dalam perjalanan pulang pesawat terbang yang mereka gunakan terjatuh dan tidak diketahui penyebab.
Jasad Halim sempat dikebumikan di Kampung Gunung Mesah, Malaysia setelah beberapa tahun Jasad Halim dipindahkan ke Jakarta dan dimakamkan kembali di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Pemerintah Indonesia memberikan penghormatan atas jasanya dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dan mengabadikan namanya pada Bandar Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta.
5. Abdulrachman Saleh
Foto: tni-au.mil.id.
Abdulrachman Saleh merupakan Pahlawan Nasional, tokoh Radio Republik Indonesia (RRI) hingga bapak fisiologi kedokteran Indonesia. Beliau merupakan tentara sekaligus dokter yang mengembangkan ilmu faal di Indonesia.
Abdulrachman wafat ketika tengah membawa bantuan obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Pesawat yang ditumpangi oleh Abdulrachman dan Adisutjipto ditembak oleh dua pesawat P-40 Kitty-Hawk Belanda dari arah utara yang mengakibatkan pesawat kehilangan keseimbangan dan menabrak pohon hingga pesawat terbelah menjadi dua bagian dan terbakar.
(ACF)