Bocah Autis Malaysia Berhasil Hafal Al-Quran dalam Waktu 4 Bulan

N Zaid - Penghafal Al-Quran 24/04/2025
Foto: Bernama
Foto: Bernama

Oase.id - Seorang anak laki-laki Malaysia yang autis telah berhasil menghafal seluruh Al-Quran hanya dalam waktu empat bulan.

Setiap hari, Ahmad Ziyyad Mohd Zahir selalu membaca Al-Quran di rumah sewa keluarganya yang tenang di Bukit Payong, Marang, Terengganu, tanpa gangguan dari gadget atau televisi.

Empat bulan dan 10 hari kemudian, tepatnya pada 23 Maret, bocah lelaki berusia 10 tahun yang didiagnosis autisme pada usia tujuh tahun itu berhasil menghafal 30 Juz Al-Quran, sebuah pencapaian luar biasa untuk seseorang seusianya.

Ibunya, Nurul Shahida Lukman, 35 tahun, mengatakan bahwa putranya mencapai prestasi ini melalui partisipasinya dalam program jalur cepat yang diselenggarakan oleh Akademi al-Quran Amalillah, sebuah lembaga tahfiz di Marang.

Ia mengatakan, Ahmad Ziyyad, anak tertua dari tiga bersaudara, telah menunjukkan minat pada Al-Quran sejak ia masih bayi.

Pada usia dua tahun dan delapan bulan, ia telah menghafal 42 ayat, hanya dengan mendengarkan bacaannya.

“Saya pertama kali menyadari bahwa Abe Yadd (Ahmad Ziyyad) memiliki minat pada Al-Quran saat ia masih bayi… Saya sering menidurkannya dengan bacaan Al-Quran. Saya ingat membacakan ‘Surat al-Kahfi’ kepadanya saat ia berusia delapan bulan."

"Jika saya lupa sebuah kalimat saat membaca, ia akan menangis seolah-olah ingin saya mengulang dari awal. Baru saat itulah ia berhenti menangis dan tertidur. Begitulah proses menghafalnya dimulai," katanya.

Bertekad untuk memberikan kesempatan terbaik bagi anak mereka, tahun lalu Nurul Shahida dan suaminya Mohd Zahir Mohammad Noor Sabri, 38, pindah sementara dari kampung halaman mereka Kota Bharu, Kelantan, ke Marang agar Ahmad Ziyyad dapat menghadiri Akademi al-Quran Amalillah setiap hari.

Nurul Shahida mengatakan sebelumnya putranya belajar di Sekolah Rendah Integrasi Teras Islam (SRITI) Al-Fateh di Kota Bharu tetapi karena jadwal sekolahnya yang padat, hafalan Al-Qurannya melambat.

“Jadi kami mulai mencari program jalur cepat dan menemukan Akademi al-Quran Amalillah.

"Saat itu (2024), akademi tersebut hanya menerima siswa berusia 10 hingga 15 tahun. Namun, atas kehendak Allah, anak saya diterima pada usia sembilan tahun karena ia dapat menghafal beberapa ayat hanya dalam 10 menit, sedangkan sebagian besar siswa membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukannya," katanya, seraya menambahkan bahwa putranya kini telah kembali untuk melanjutkan pendidikannya di SRITI AlFateh.

Ia menambahkan bahwa Ahmad Ziyyad memiliki hiperleksia dan hipernumerasi, ciri-ciri yang umumnya dikaitkan dengan spektrum autisme. Hiperleksia mengacu pada kemampuan membaca tingkat lanjut, sedangkan hipernumerasi adalah bakat luar biasa untuk memahami angka dan konsep numerik.

“Kadang emosinya tidak stabil dan mudah menangis, tetapi setelah berhenti menangis, ia akan kembali menghafal dan melakukannya dengan lebih baik. Saya menemaninya setiap malam, memutar rekaman audio Al-Quran dan memastikan ia menghafal tiga hingga lima halaman,” kata ibu rumah tangga penuh waktu tersebut.

Nurul Shahida menambahkan bahwa yang paling membuat ia dan suaminya bangga sebagai orang tua bukan hanya kemampuan menghafal putra mereka, tetapi juga perubahan positif dalam perilakunya.

"Abe Yadd lebih memperhatikan perilakunya dan melaksanakan salat tepat waktu tanpa disuruh."

“Dalam hal emosinya sebagai anak autis, ia sekarang lebih stabil dan berperilaku seperti anak normal lainnya. Kita melihat bahwa dia semakin dewasa dan menjadi panutan yang baik bagi adik-adiknya," katanya.

Sementara itu, Nurfatihar Riduan, seorang guru di Akademi Al-Quran Amalillah, mengatakan Ahmad Ziyyad adalah murid muda yang luar biasa yang dapat menghafal satu halaman Al-Quran hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit, tergantung pada tingkat kerumitan ayat-ayatnya.

"Ahmad Ziyyad sangat fokus dan serius dalam memenuhi target hafalan hariannya. Pada hari-hari tertentu, dia dapat melafalkan satu surah penuh dalam satu hari.

"Yang paling menonjol adalah tekad Ahmad Ziyyad sendiri yang luar biasa, bersama dengan dukungan luar biasa dari orang tuanya yang bersedia pindah dari Kelantan ke Terengganu hanya untuk membantunya memenuhi misinya menghafal Al-Quran," katanya.(bernama)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus