Polri Buka Pintu Lebar bagi Santri, Rekrut Penghapal Al-Quran

N Zaid - Penghafal Al-Quran 11/02/2025
Foto: Medcom
Foto: Medcom

Oase.id - Dalam upaya memperkuat nilai-nilai moral dan etika di tubuh kepolisian, Polri kembali membuka pendaftaran anggota baru untuk Tahun Anggaran 2025 dengan pendekatan yang lebih inklusif. Kali ini, Polri memberi peluang lebih besar bagi para santri dan hafiz Alquran untuk bergabung dalam jajaran kepolisian melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro).

Menurut Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, merekrut polisi dari pondok pesantren memiliki berbagai keuntungan. Pendidikan karakter yang kuat serta kedisiplinan yang telah diterapkan di lingkungan pesantren menjadi faktor utama yang membuat santri dinilai cocok untuk bergabung dengan Polri.

Santri, Karakter, dan Disiplin yang Teruji

“Santri pondok pesantren terbiasa dengan disiplin yang ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik. Selain itu, mereka juga sudah terbiasa dengan kehidupan sederhana dan terbatas, sehingga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi tugas di lapangan,” ujar Komjen Dedi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/2/2025).

Tak hanya itu, santri juga memiliki kemampuan bekerja sama dalam tim, menghadapi tekanan, serta menghormati sesama. Kemampuan ini menjadi modal penting bagi anggota kepolisian dalam menjalankan tugasnya di masyarakat.

Sebagai bukti nyata, dalam beberapa tahun terakhir Polri telah merekrut santri dan hafiz Alquran melalui jalur rekrutmen khusus. Berikut data jumlah penerimaan anggota Polri dari kalangan santri dan hafiz Alquran selama empat tahun terakhir:

2021: 84 orang (Bintara 83, Tamtama 1)

2022: 55 orang (Bintara 50, Tamtama 5)

2023: 74 orang (Bintara 61, Tamtama 13)

2024: 52 orang (Akpol 1, Bintara 49, Tamtama 2)

Menjaga Standar Rekrutmen yang Bersih dan Transparan

Selain membuka kesempatan lebih luas bagi santri, Polri juga terus memperbaiki sistem rekrutmen agar tetap transparan dan akuntabel. Komjen Dedi memastikan bahwa sistem penerimaan Polri sudah memenuhi standar Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) 9001:2015.

“Secara berkala, Polri terus menjaga agar proses seleksi yang kami lakukan tetap memenuhi standar dan bahkan melebihi,” ungkapnya.

Prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (Betah) menjadi pilar utama dalam proses seleksi anggota baru. SSDM Polri pun berkomitmen untuk terus memperkuat infrastruktur kepolisian yang berintegritas.

Kapolri: Rekrutmen Santri Jadi Prioritas

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa rekrutmen polisi dari jalur santri tetap menjadi salah satu program prioritas kepolisian. Menurutnya, polisi berlatar belakang santri diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu kepolisian, tetapi juga karakter yang matang dalam kesehariannya.

“Tentunya rekrutmen jalur santri ini menjadi salah satu program prioritas di kepolisian, karena kita ingin punya polisi yang tidak hanya paham tentang tugasnya, tetapi juga memiliki kematangan karakter,” ujar Jenderal Sigit dalam Munas dan Konbes NU di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Santri yang telah ditempa dengan pendidikan keimanan yang kuat juga dinilai lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dan godaan dalam menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.

“Karena dibekali dengan iman yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan dan godaan, mereka bisa bertahan. Oleh karena itu, rekrutmen jalur santri tentunya harus kita lanjutkan,” tambahnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Jenderal Sigit mengucapkan terima kasih kepada NU dan pondok pesantren yang telah mendorong serta membekali santri hingga siap menjadi bagian dari kepolisian.

Dengan rekrutmen yang lebih inklusif dan berorientasi pada integritas, diharapkan kehadiran polisi berlatar belakang santri dapat membawa angin segar bagi pelayanan dan penegakan hukum yang lebih humanis di Indonesia.(tribratanews)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus