Oase.id - Saat serangan Israel di berbagai wilayah Tepi Barat berlanjut selama 30 hari berturut-turut, pasukan rezim menyerbu rumah ulama Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri. Menurut kantor berita Wafa, pasukan tersebut menggeledah rumah tersebut dan menginterogasi ulama tersebut. 

Mereka juga memasang surat panggilan di pintu agar dia menghadiri sidang terkait deportasinya. Pada bulan Agustus tahun lalu, setelah Sheikh Sabri berdoa untuk mantan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan menyampaikan belasungkawa atas kesyahidannya, pasukan rezim Israel menangkapnya dan kemudian membebaskannya sambil melarangnya memasuki Masjid Al-Aqsa. 

Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai mufti al-Quds dan wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.

Sementara itu, pada hari ke-30 serangan Israel di wilayah utara Tepi Barat, pasukan rezim menyerang sebagian wilayah Tulkarem, Nablus, dan Al-Khalil.

Seorang pemuda Palestina terluka di Bita, sebelah selatan Nablus, akibat serangan pasukan pendudukan.

Pasukan Zionis juga menyerbu Bait Rima, sebelah barat laut Ramallah, dan menangkap sejumlah warga Palestina.

Selama penyerbuan, bentrokan sengit terjadi antara pasukan Zionis dan warga Palestina.

(ACF)