Termasuk Surga, Ini 5 Janji Allah Buat Mereka yang Mampu Menjaga Lisannya

Phooby Kamaratih - Hukum Islam menjaga lisan 06/12/2021
Gosip (Gambar oleh Sammy-Williams dari Pixabay)
Gosip (Gambar oleh Sammy-Williams dari Pixabay)

Oase.id -  Sering kita mendengar bahwa perkataan adalah doa. Untuk itu, kita senantiasa diimbau untuk selalu berkata baik dan tidak mencela orang lain. Allah Swt mewajibkan kita untuk selalu menjaga dan mengendalikan lisan kita. Namun terkadang, kita lupa akan hal tersebut sehingga perkataan yang keluar menyakiti hati orang lain.

Perlu diingat bahwa segala sesuatu yang pernah dilakukan sepanjang hidup akan diminta pertanggung-jawabannya saat kita di akhirat nanti. Terrmasuk ucapan atau perkataan.

Sebagaimana firman Allah Swt,

وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ‌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra: 36)

Di luar kewajiban kita menjaga lisan, Allah telah menyiapkan balasan buat orang-orang yang mampu menjaga lisannya.

Berikut, Oase.id merangkum beberapa keutamaan atau hal baik yang akan diperoleh seorang muslim jika mampu menjaga lisannya:

1. Kedudukan tertinggi sebagai muslim

Seseorang yang mampu menjaga lisannya dari berbuat buruk dan berdiam dari segala sesuatu yang tidak bermanfaat, maka ia lah muslim paling utama yang disebutkan Rasulullah ﷺ dalam sebuah riwayat. Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam ditanya, “Siapakah Muslim yang paling utama?” Beliau menjawab,“Orang yang bisa menjaga lisan dan tangannya dari berbuat buruk kepada orang lain.” (HR. Bukhari).

Selain itu, berdiam juga merupakan salah satu ibadah yang paling ringan dilakukan. Rasulullah ﷺ bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi badan? Diam dan akhlak yang baik ” (HR. Ibnu Abi Dunya).

2. Masuk surga

Menjaga lisan dari ucapan yang buruk dan menyakiti orang lain dijanjikan oleh Allah Swt sebuah surga. Diriwayatkan Sahl bin Sa’ad RA, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Siapa yang menjamin untukku (agar menjaga) apa yang ada diantara dua janggutnya (lidah) dan yang ada diantara dua kakinya (kemaluan), maka aku menjamin untuknya surga ” (HR. Al-Bukhari).

3. Wujud keimanan seseorang

Selalu menjaga lisan merupakan salah satu wujud keimanan seorang Hamba kepada Allah Swt. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

4. Terhindar dari penyakit hati

Seseorang yang banyak berbicara hingga dirinya sombong dan menyakiti orang lain, maka hatinya dipenuhi banyak penyakit, dan jika itu terjadi maka tertutuplah rahmat-Nya. Naudzubillah min dzalik.

Nabi Muhammad ﷺ juga mengimbau kepada seluruh umat-nya untuk tidak banyak berbicara selain berdzikir kepada Allah. Dari Ibnu Umar ra., “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu sekalian memperbanyak bicara selain berzikir kepada Allah; sesungguhnya memperbanyak perkataan tanpa dzikir kepada Allah akan mengeraskan hari, dan sejauh-jauh manusia adalah yang hatinya keras.” (HR. Tirmidzi).

5. Dihapuskan dosa

Selain ibadah-ibadah wajib yang dapat menggugurkan dosa, menjaga lisan juga menjadi salah satu cara terbaik. Daripada banyak bicara yang tidak bermanfaat lebih baik diam dan memperbanyak dzikir. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, dia berkata, “Aku bertanya, wahai Rasulullah, apakah sebab keselamatan?” Beliau menjawab, “Kuasailah lidahmu, hendaklah rumahmu luas bagimu dan tangisilah kesalahanmu”. (HR. Tirmidzi)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus