Kandungan Surah Ali-Imran Ayat 185: Mengingatkan tentang Takdir Kematian
Oase.id - Surah Ali Imran tergolong surah Madaniyah. Sebab, diturunkan di kota Madinah. Surah yang terdiri dari 200 ayat masing-masingnya memiliki pesan tersendiri. Salah satunya pada ayat 185 yang mengingatkan tentang takdir kematian bagi tiap makhluk di bumi.
Berikut bunyi surah Ali Imran Ayat 185 beserta artinya:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Latin: Kulu nafsin zaaa'iqatul mawt; wa innamaa tuwaffawna ujuurakum Yawmal Qiyaamati faman zuhziha 'anin Naari waudkhilal Jannata faqad faaz; wa mal hayaatud dunyaaa illaa mataa'ul ghuruur
Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.
Berdasarkan terjemahan di atas, ada 3 poin penting yang dapat dipetik dalam ayat tersebut. Antara lain:
1. Setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan kematian
Di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua akan kembali kepada pemiliknya, yaitu Allah Swt. Selain disebutkan dalam surah Ali Imran, Allah Swt juga berfirman dalam surah Ar- Rahman ayat 26-27 yang artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Tetap kekal Zat Tuhan-mu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan."
Ayat ini merupakan rasa prihatin kepada semua manusia yang sebenarnya tidak ada seorang pun di bumi yang akan hidup. Kecuali hanya wajah Allah yang kekal.
2. Balasan dari perbuatan amal baik dan buruk
Allah Swt akan memberi balasan pada umatnya sesuai dengan apa yang diperbuat selama hidup. Karna mereka yang terpilih sebagai penghuni surga dan dijauhkan dari neraka disebut sebagai orang yang mendapat kemenangan dan kebahagiaan yang hakiki.
Dalam surah lain, Allah Swt juga berfirman dalam surah Al-Zalzalah ayat 7-8 yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
3. Kehidupan di dunia hanya sementara
Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan sementara yang hanya diminati oleh orang-orang yang tertipu. Karena kenikmatan yang hakiki adalah kenikmatan di akhirat. Maka semestinya di dunia ini untuk memperbanyak ibadah, sehingga di akhirat kelak mendapat nikmat berupa surga.
(ACF)