5 Alasan Mengapa Kurma Perlu Menjadi Bagian Penting dari Masa Depan Pangan

N Zaid - Buah Kurma 13/07/2025
ilustrasi. Foto: Pixabay
ilustrasi. Foto: Pixabay

Oase.id - Saat ini, sistem pangan dunia masih menghadapi banyak masalah. Di satu sisi, jutaan orang masih kelaparan. Di sisi lain, banyak yang justru mengalami obesitas. Salah satu penyebab utamanya adalah sulitnya akses terhadap makanan sehat—baik karena harganya mahal, atau tidak tersedia di banyak tempat.

Cara kita memproduksi, mengangkut, dan membagikan makanan masih belum efisien. Jika sistem ini diperbaiki, kita bisa menghemat sumber daya, mengurangi pencemaran, dan menyediakan makanan sehat untuk lebih banyak orang, khususnya mereka yang paling membutuhkan.

Salah satu solusi yang mulai dilirik adalah kembali pada makanan alami yang sudah lama dikenal dan terbukti bermanfaat. Buah-buahan yang dulu kurang diperhatikan kini mulai dipertimbangkan kembali. Salah satu di antaranya adalah kurma—buah yang kaya nutrisi dan berpotensi menjadi makanan penting di masa depan.

Berikut 5 alasan mengapa kurma perlu menjadi bagian penting dari masa depan pangan kita:

1. Kurma bergizi

Kurma kaya akan zat besi, kalium, kalsium, magnesium, dan merupakan sumber serat yang baik. Kurma juga kaya kalori, menjadikannya sumber energi yang baik. Rasanya manis, kurma juga merupakan alternatif yang baik untuk gula rafinasi. 
Beralih ke pilihan alami yang bergizi, seperti buah-buahan, daripada makanan ultra-olahan merupakan salah satu faktor yang dapat membantu membalikkan tren obesitas. Lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan. Sistem pangan kita saat ini memudahkan orang untuk memilih pilihan yang lebih murah dan cepat, yang biasanya lebih tinggi lemak, garam, gula, dan kalori. Meningkatkan ketersediaan buah dan sayuran segar dapat membantu orang membuat pilihan yang lebih sehat. Pilihan seperti kurma kering yang dapat disimpan selama berbulan-bulan adalah contoh yang baik dari alternatif bergizi yang cepat. Daya simpannya yang lama juga membantu meminimalkan kehilangan makanan.

2. Kurma memiliki potensi yang belum dimanfaatkan

Sistem pangan kita saat ini terlalu bergantung pada sedikit jenis tanaman. Sekitar 6.000 spesies tanaman telah dibudidayakan untuk pangan sepanjang sejarah manusia. Saat ini, hanya 8 di antaranya yang memasok lebih dari 50 persen kalori harian kita. Dengan perubahan iklim yang membuat produksi pangan kita semakin rentan, kita tidak dapat bergantung pada sedikitnya tanaman untuk memberi makan populasi yang terus bertambah. 

Terdapat banyak tanaman tradisional yang sangat bergizi, beradaptasi dengan kondisi lokal, dan tahan terhadap variabilitas iklim. Tanaman-tanaman ini semakin penting untuk mendiversifikasi sistem pangan kita dan menyediakan beragam nutrisi yang kita butuhkan untuk hidup sehat. Meskipun kurma cukup terkenal di banyak belahan dunia, hanya jenis kurma tertentu yang diperdagangkan secara internasional.

3. Kurma adalah bagian dari warisan dan budaya yang panjang

Pohon kurma telah dibudidayakan di Timur Tengah dan Afrika Utara selama lebih dari 5.000 tahun. Berkat nutrisi dan kalori yang terkandung dalam kurma, buah ini menjamin ketahanan pangan dan gizi bagi penduduk yang tinggal di gurun dan daerah kering lainnya.

Pangan dan pertanian di seluruh dunia merupakan bagian penting dari budaya dan identitas. Untuk merayakan dan melestarikan warisan ini, FAO PBB merancang program Sistem Warisan Pertanian Penting Global (GIAHS) untuk memberikan penghargaan kepada lokasi-lokasi di seluruh dunia yang telah mempertahankan tradisi menanam dan memanen makanan yang unik dan beradaptasi dengan baik terhadap lanskap dan iklim setempat. 

Sebagai salah satu contoh GIAHS yang baik, Oasis Siwa di Mesir secara tepat menunjukkan kecerdikan petani dalam mengadaptasi pertanian ke kondisi yang sulit. Di sini, pohon kurma yang dibudidayakan ditanam di sela-sela dengan buah-buahan, sayuran, tanaman pakan ternak, dan terkadang sereal dalam struktur tajuk tiga tingkat dengan pohon kurma menempati tingkat tertinggi. Sistem berlapis ini menciptakan iklim mikro yang memungkinkan tanaman lain tumbuh di bawah pohon kurma, sehingga menghemat air yang berharga.

4. Pohon kurma toleran terhadap kondisi lingkungan yang sulit

Pada tahun 2018, Mesir, Arab Saudi, Iran, dan Aljazair merupakan empat produsen kurma teratas di dunia, dan semuanya merupakan negara yang berjuang melawan kelangkaan air. Pohon kurma dapat tumbuh di iklim panas dan kering serta toleran terhadap air asin. Kualitas-kualitas ini memungkinkannya tumbuh dan menyediakan sumber makanan bahkan dalam kondisi lingkungan yang sulit, seperti gurun pasir.

5. Kurma penting bagi mata pencaharian

Produksi kurma merupakan sektor penting, tidak hanya bagi ketahanan pangan dan gizi masyarakat di daerah pedesaan, tetapi juga bagi mata pencaharian mereka. Namun, dalam 30 tahun terakhir, mata pencaharian ini terancam oleh Kumbang Merah Palem, hama pohon palem yang paling merusak di seluruh dunia. 

Kumbang Merah Palem berasal dari Asia Tenggara dan telah menyebar dengan cepat ke wilayah lain. Karena memakan pohon dari dalam, infestasi Kumbang Merah Palem sangat sulit dideteksi pada tahap awal. FAO sedang mengembangkan aplikasi seluler, SusaHamra, untuk membantu petani di seluruh dunia dalam mengumpulkan data saat memeriksa dan merawat pohon palem dari hama ini. FAO juga menggabungkan penginderaan jauh dengan kecerdasan buatan untuk memetakan pohon palem dan memantau penyebaran hama ini guna membantu melindungi mata pencaharian di seluruh wilayah Timur Dekat dan Afrika Utara.

Sebagai inisiatif penting lainnya, FAO dan Konvensi Perlindungan Tanaman Internasional (IPPC) membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi sumber daya tanaman dari hama dan penyakit serta mendorong perdagangan internasional yang aman melalui peringatan Tahun Kesehatan Tanaman Internasional tahun 2020. Peringatan ini krusial tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran tentang ketahanan pangan dan gizi, tetapi juga konservasi keanekaragaman hayati dan pemulihan ekosistem yang sehat, terutama di daerah yang sangat kering.

Pada bulan Juni 2019, FAO menyelenggarakan acara yang diselenggarakan oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mempromosikan manfaat produksi kurma bagi pembangunan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Diskusi sedang berlangsung untuk meninjau bagaimana tanaman tradisional dan lokal dapat memberikan dampak dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 2.(FAO)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus