Ciri-Ciri Orang Munafik dalam Islam dan Dalil-Dalilnya
Oase.id - Dalam ajaran Islam, munafik adalah orang yang menampakkan keimanan secara lahiriah, tetapi menyembunyikan kekufuran dan keburukan di dalam hatinya. Munafik berada dalam kondisi yang lebih buruk dibandingkan orang kafir, karena mereka menipu Allah, Rasul-Nya, dan kaum Muslimin. Allah subahanahu wa ta'ala menyebutkan bahwa orang-orang munafik berada di tingkat neraka yang paling rendah:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka."
(QS. An-Nisa: 145)
Berikut adalah ciri-ciri orang munafik menurut Islam yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Berbohong Saat Berbicara
Salah satu tanda utama orang munafik adalah sering berdusta atau tidak berkata jujur. Mereka berbicara dengan niat untuk menipu dan menyesatkan orang lain, meskipun mengetahui bahwa ucapan mereka salah. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dusta adalah ciri dari sifat munafik.
“Tanda orang munafik itu ada tiga: apabila berkata, ia berdusta...”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Orang yang memiliki sifat ini akan sulit dipercaya dan merugikan orang di sekitarnya.
Ingkar Terhadap Janji
Orang munafik kerap mengingkari janji yang telah dibuat, baik janji kepada manusia maupun janji kepada Allah. Mereka mengucapkan janji hanya untuk memperoleh keuntungan sementara, tetapi dengan mudah melanggarnya tanpa merasa bersalah.
“…apabila berjanji, ia mengingkarinya...”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap seperti ini merusak hubungan sosial dan menghilangkan kepercayaan orang lain.
Berkhianat Saat Diberi Amanah
Orang munafik tidak dapat dipercaya dalam menjaga amanah. Mereka seringkali menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepada mereka, baik berupa harta, jabatan, atau tugas tertentu. Berkhianat dalam amanah adalah sifat yang sangat dicela dalam Islam.
“…dan apabila diberi amanah, ia berkhianat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Amanah adalah salah satu tanda keimanan, dan sifat munafik ini menunjukkan lemahnya iman seseorang.
Menunjukkan Kepatuhan di Depan, tetapi Menentang di Belakang
Sifat munafik yang lain adalah berpura-pura taat kepada Allah dan Rasul di hadapan orang-orang beriman, tetapi di belakang mereka, mereka menentang dan menyebarkan keburukan. Allah SWT berfirman:
“Apabila mereka berjumpa dengan orang-orang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman.’ Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka berkata, ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanya berolok-olok.’”
(QS. Al-Baqarah: 14)
Mereka selalu mencari kesempatan untuk memecah belah umat Islam dengan kepura-puraan dan kedustaan.
Malas Beribadah dan Riya' (Pamer)
Orang munafik melaksanakan ibadah, seperti shalat, hanya untuk dilihat orang lain. Mereka merasa malas saat beribadah karena tidak melakukannya dengan niat yang tulus karena Allah. Allah berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (pamer) di hadapan manusia, dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali."
(QS. An-Nisa: 142)
Mereka melakukan ibadah bukan untuk mencari ridha Allah, tetapi untuk mendapatkan pujian dari orang lain.
Menghalangi Orang dari Jalan Allah
Orang munafik cenderung mempersulit dan menghalangi orang lain untuk melaksanakan perintah Allah. Mereka mempengaruhi orang di sekitarnya agar jauh dari ketaatan dan syariat Islam. Allah SWT berfirman:
"Mereka menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya mereka sangat buruk apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. Al-Munafiqun: 2)
Perilaku ini membuat orang-orang di sekitar mereka terjebak dalam dosa dan kesesatan.
Tidak Menepati Ucapan dan Janji kepada Allah
Ketika sedang dalam kesulitan, orang munafik sering berjanji akan bertakwa kepada Allah. Namun, setelah mendapatkan kemudahan atau rezeki, mereka melupakan janji tersebut dan tidak menunaikan kewajiban kepada Allah.
"Dan di antara mereka ada orang yang berjanji kepada Allah: 'Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan termasuk orang-orang yang saleh.' Namun, setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka kikir dan berpaling, dan mereka memang orang-orang yang selalu berpaling."
(QS. At-Taubah: 75-76)
Ini menunjukkan ketidakkonsistenan dan kepalsuan iman mereka.
Tidak Menjaga Lisan dan Suka Memfitnah
Orang munafik sering menggunakan lisannya untuk menyebarkan fitnah, membuat perpecahan, dan menyakiti orang lain. Mereka menyebarkan gosip atau perkataan buruk yang merugikan, sehingga menciptakan kerusakan di tengah masyarakat.
Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berbuat keji, atau berkata kasar."
(HR. Tirmidzi)
Orang munafik selalu merugikan dan menipu dengan penampilan yang tampak baik di luar, tetapi hati dan perbuatannya penuh tipu daya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan bahwa sifat munafik akan membawa seseorang kepada kebinasaan dan tempat di neraka yang paling dalam.
Sebagai umat Islam, kita harus selalu introspeksi diri dan berusaha menjauhi sifat-sifat munafik. Dengan menjaga amanah, menepati janji, serta melaksanakan ibadah dengan tulus, kita dapat terhindar dari sifat yang sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya ini.
(ACF)