Peneliti KAUST Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Melacak Unta dengan Biaya Rendah

N Zaid - Tradisi dan Budaya 14/11/2025
Peneliti KAUST Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Melacak Unta. Foto: SPA
Peneliti KAUST Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Melacak Unta. Foto: SPA

Oase.id - Tim peneliti di King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) mengembangkan sistem drone berbiaya rendah yang dilengkapi kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali dan melacak pergerakan unta dari udara.

Menurut rilis KAUST, teknologi ini menawarkan alternatif terjangkau bagi para penggembala unta sekaligus memungkinkan peneliti mempelajari pola migrasi dan kebiasaan hewan tersebut tanpa perangkat mahal seperti kalung GPS atau koneksi satelit.

Sistem ini dikembangkan oleh Profesor Basem Shihada dan timnya dengan memanfaatkan drone komersial dan kamera sederhana. Drone digunakan untuk merekam gambar udara kawanan unta, kemudian data tersebut dilatih menggunakan model AI berbasis machine learning. Dari analisis awal, tim menemukan pola pergerakan unta yang sebelumnya belum terdokumentasi.

“Kami menemukan bahwa pola migrasi mereka tidak acak, tetapi memiliki pola yang dapat dikenali,” kata peneliti KAUST, Chun Pong Lau.

Dalam temuan lainnya, unta—terutama yang berusia tua—memperlihatkan pola penggembalaan yang terkoordinasi, berjalan jauh sepanjang hari namun selalu kembali ke penggembalanya saat matahari terbenam. Peneliti juga mencatat bahwa unta sensitif terhadap suara drone, sehingga perangkat diterbangkan minimal 120 meter dari permukaan tanah.

Unta memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Arab selama berabad-abad, baik sebagai sarana transportasi, sumber pangan, maupun bagian dari budaya gurun. Saat ini, industri terkait unta di Arab Saudi menghasilkan lebih dari 2 miliar riyal (sekitar 534 juta dolar AS) per tahun melalui sektor pangan, tekstil, hingga pariwisata.

Namun, penggembalaan unta masih menantang karena hewan ini dapat berjalan hingga 50 kilometer per hari melintasi wilayah terpencil. Mobilitas tersebut kerap menimbulkan risiko, seperti kecelakaan di jalan raya, kerusakan vegetasi, hingga hilangnya ternak.

Sebagai langkah berikutnya, tim KAUST berencana mengumpulkan rekaman kawanan unta dalam jumlah lebih besar serta dengan variasi ukuran dan warna untuk meningkatkan akurasi sistem AI mereka.(arabnews)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus