Hadits Nabi Muhammad Tidak Ingin Dipuji Berlebihan

N Zaid - Tradisi dan Budaya 24/08/2022
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Nabi Muhammad ﷺ mengingatkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam memuji orang saleh. Bahkan Beliau tidak ingin umatnya menyanjungnya secara berlebihan. Peringatan itu tertuang dalam sebuah hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Dalam hadits itu, Nabi memberi contoh perlakuan kaum Nasrani terhadap Nabi Isa alaihis salam. 

"Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (Isa) putra Maryam. Aku hanyalah hamba, maka katakanlah, 'Hamba Allah dan RasulNya." 

Sebuah ayat di surat Nuh juga meriwayatkan kisah yang mengandung pelajaran bahwa sikap berlebihan terhadap orang saleh justru akan membuka pintu kesyirikan meski pun, diawali dengan niat yang baik.

"Dan mereka berkata,"Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula  suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr ." (nuh 23).

"Di ayat ini Allah menyebutkan sebab Nabi Nuh diutus sebagai rasul untuk mengingkari kesyirikan tersebut," kata Ustaz Farhan Abu Furaihan.

Menurut Ustaz Farhan, di Tafsir Ibnu Katsir ada penjelasan mengenai ayat tersebut dari sahabat Abdullah bin Abbas Radiyallahu anhuma bahwa lima nama tadi (wadd, suwa, yaghuts, ya'uq dan nasr) adalah orang-orang saleh. Setelah mereka meninggal dunia, masyarakat yang sedih berhasil dirayu syaitan untuk membuat gambar dan meletakannya di tempat tempat biasa mereka bermajlis. Tujuannya, agar ketika melihat gambar-gambar itu, mereka akan termotivasi untuk beribadah kepada Allah. 

BACA: Mengenal Saudah binti Zam'ah, Istri Nabi yang terkenal penyabar

"Kemudian setelah silih berganti generasi, datang generasi yang jauh dari akidah dan berada di dalam kebodohan mereka mulai menyembah patung-patung orang saleh tersebut setelah itu diutuslah Nabi Nuh," cerita Ustaz Farhan.

Menurut Ustaz Sofyan Chalid Ruray mengutip Ibnu Abbas radiyallahu anhuma bahwa antara Nabi Adam alaihi salam dan Nabi Nuh alaihi salam, terpisah 10 generasi. Dan peristiwa penyembahan terhadap patung orang-orang saleh yakni suwa, yaghuts, ya'uq dan nasr ini adalah peristiwa kesyirikan pertama di muka bumi terhadap Allah subhanahu wa ta'ala.

Ayat ini mengungkapkan bahwa kesyirikan pertama yang terjadi 'tidak' melibatkan kalangan penyesat umat, atau sosok-sosok yang nyata-nyata musuh dari tauhid, namun justru kelima orang saleh, yang setelah mereka meninggal, dibuatkan patung. Meski awalnya tidak disembah namun setelah berganti generasi dan akhirnya datang generasi  yang menganggap patung itu adalah tuhan yang harus disembah. 


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus