Kisah Rasulullah Dibentak oleh Wanita yang Bersedih di Kuburan
![ilustrasi. Foto: Pixabay](https://cdn.oase.id/dynamic/2025/01/01/4829/qfwN4xFuRX.jpg?w=500)
Oase.id - Dalam salah satu riwayat, terdapat kisah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang menunjukkan kelembutan dan kebijaksanaan beliau saat menghadapi seorang wanita yang sedang bersedih di kuburan. Saat itu, wanita yang disapa itu berbicara keras kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, diceritakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewati seorang wanita yang menangis di dekat kuburan. Beliau berkata kepadanya:
"Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah."
Namun, wanita itu yang tidak mengenali Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, membalas dengan ucapan:
"Pergilah dariku, karena engkau tidak merasakan musibah yang aku rasakan."
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak membalas ucapan itu dan pergi meninggalkannya. Kemudian, setelah wanita tersebut diberitahu bahwa orang yang menasihatinya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, ia segera mendatangi beliau untuk meminta maaf. Rasulullah SAW dengan lembut bersabda:
"Sesungguhnya kesabaran itu adalah pada saat pertama kali musibah itu menimpa."(HR. Bukhari, no. 1283; Muslim, no. 926)
Hikmah dari Sikap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Kisah ini mengandung pelajaran yang sangat berharga, di antaranya:
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menunjukkan teladan kesabaran yang luar biasa ketika menghadapi respons emosional dari wanita tersebut. Beliau tidak marah atau membalas dengan ucapan kasar, melainkan memilih untuk meninggalkannya dengan tenang.
Wanita tersebut sedang berada dalam kondisi berduka, sehingga emosinya tidak terkendali. Sikap Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menunjukkan pentingnya memahami situasi emosional seseorang sebelum menasihatinya.
Dalam kisah itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan bahwa hakikat sabar yang sesungguhnya adalah ketika seseorang mampu menahan diri di saat awal musibah terjadi. Ini adalah tingkat kesabaran yang tinggi dan menjadi ukuran ketakwaan seseorang.
Nasihat yang diberikan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kepada wanita tersebut adalah nasihat yang penuh kelembutan dan kebaikan, meskipun respons awal wanita itu kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa berdakwah harus dilakukan dengan cara yang baik.
Kisah ini mengajarkan kepada kita pentingnya sikap sabar, lembut, dan bijaksana dalam menghadapi orang lain, terutama mereka yang sedang mengalami kesulitan atau kesedihan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam bersikap terhadap sesama manusia, dengan menunjukkan kasih sayang dan kebijaksanaan dalam setiap tindakan. Semoga kita dapat meneladani akhlak mulia Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam kehidupan sehari-hari.
(ACF)