Cara Menggunakan Ungkapan "Barakallah" yang Tepat

Fera Rahmatun Nazilah - Doa Sehari-hari 05/08/2020
Photo by Alex Liew
Photo by Alex Liew

Oase.id- Dalam keseharian, masyarakat Muslim Indonesia seringkali mengatakan “Barakallah” sebagai ucapan selamat sekaligus doa. Kalimat itu, lazim ditemukan baik di percakapan sehari-hari maupun di media sosial.

Akan tetapi, tak jarang pula ditemukan orang yang berkata atau menulis “Barakillah” jika lawan bicaranya (mukhatab) perempuan (ki). Padahal, penggunaan kata “Barakillah” justru kurang tepat dan tidak digunakan orang Arab. 

Lalu sebenarnya bagaimana tata cara menggunakan ungkapan “Barakallah"?

Baca: Tafsir Al-Mishbah: Mengapa Al-Qur'an Berbahasa Arab?

 

Sebagaimana bahasa Inggris dan Indonesia, bahasa Arab juga memiliki tata bahasa yang perlu diperhatikan saat mengucapkannya. Untuk memahami bahasa Arab, kita perlu mempelajari tata bahasanya melalui beberapa disiplin ilmu, seperti nahwu dan sharaf. 

Salah satu hal yang perlu diperhatikan saat berbahasa Arab adalah penggunaan kata ganti. Seperti Bahasa Inggris yang punya pronoun, bahasa Arab pun memiliki dhamir.

Kekeliruan penggunaan kata “Barakillah” bisa jadi karena penyebutnya tidak menyadari atau bahkan kurang memahami mana yang kata kerja asli dan mana yang dhamir.

Kata ganti dalam bahasa Arab juga berbeda-beda, ada yang diposisikan sebagai subjek, objek, kata sifat kepunyaan dan kata ganti kepunyaan. Tentu akan sangat panjang jika dijabarkan satu persatu. 

“Baraka” dalam bahasa Arab بَارَكَ merupakan fi’il maadhi (kata kerja lampau) yang artinya memberkahi. “Ba” “alif” “ra’ dan “kaf” adalah kesatuan huruf yang membentuk kata. Dengan kata lain, ia tidak bisa sembarangan diubah begitu saja.

Ucapan selamat dan doa “Barakallah” terdiri dari dua kata “Baaraka” dan “Allah” sehingga artinya “Allah memberkahi atau semoga Allah memberkahi.” Namun ucapan ini tentu belum lengkap karena belum memiliki objek. Maka dari itu, kita perlu menambahkan objek yang harus disesuaikan dengan lawan bicara.

Jika lawan bicaramu adalah laki-laki, maka kamu bisa mengucapkan بَارَكَ اللهُ لَكَ “Barakallahu laka” atau بَارَكَ اللهُ فِيْكَ “Barakallahu fiika” yang artinya “Semoga Allah memberkahimu.”

Sedangkan jika lawan bicaramu perempuan, maka kamu bisa mengucapkan بَارَكَ اللهُ لَكِ “Barakallahu laki” atau بَارَكَ اللهُ فِيْكِ “Barakallahu fiiki” yang artinya “Semoga Allah memberkahimu.”  

 

“Ka” adalah kata ganti orang pertama tunggal untuk objek laki-laki. Sedangkan “ki” adalah kata ganti orang pertama tunggal untuk objek perempuan.

Berbeda lagi jika ditujukan pada orang banyak (kalian), kamu bisa katakan بَارَكَ اللهُ لَكُمْ “Barakallahu lakum” atau بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ “Barakallahu fiikum” yang artinya “Semoga Allah memberkahi kalian.” Ungkapan ini diucapkan untuk kata ganti orang pertama laki-laki jamak.

Baca: Penulisan "Kakbah" Berubah Menjadi "Ka'bah". Ini 6 Kata Baku Baru Serapan Bahasa Arab Versi KBBI

 

Apabila ditujukan pada orang banyak perempuan (kalian), kamu bisa katakan بَارَكَ اللهُ لَكُنَّ “Barakallahu lakunna” atau بَارَكَ اللهُ فِيْكُنَّ “Barakallahu fiikunna” yang artinya “Semoga Allah memberkahi kalian.” Ungkapan ini diucapkan untuk kata ganti orang pertama perempuan jamak.

Berbeda lagi jika ditujukan pada orang ketiga (dia – laki-laki) maka ucapkan بَارَكَ اللهُ لَهُ “Barakallahu lahu” atau بَارَكَ اللهُ فِيْهِ “Barakallahu fiihi.” Sedangkan untuk orang ketiga (dia –perempuan) katakanبَارَكَ اللهُ لَهَا  “Barakallahu laha” atau بَارَكَ اللهُ فِيْهَا “Barakallahu fiiha” yang artinya “Semoga Allah memberkahi dia.”

Demikianlah tata cara menggunakan ungkapan "Barakallah", dengan menyesuaikan lawan bicara. Semoga dengan ungkapan sederhana yang diucapkan sehari-hari, kita bisa semakin semangat untuk mempelajari Bahasa Arab.


(SBH)
Posted by Sobih AW Adnan