Kanvas Budaya Jeddah Menjadi Hidup pada Malam Ramadan di Hayy Jameel

N Zaid - Ramadan 11/03/2025
Foto: Arabnews
Foto: Arabnews

Oase.id - Mengikuti popularitas program tahun lalu, Ramadan Nights by Art Jameel kembali hadir untuk perayaan budaya selama sebulan di Hayy Jameel, Jeddah.

Berlangsung hingga 29 Maret dari pukul 21.30 hingga 02.00 setiap hari, acara ini diselenggarakan dengan slogan "Hayy lights up," dan menampilkan berbagai kegiatan termasuk program publik, bazar yang terinspirasi dari kerajinan tangan, restoran dadakan, pemutaran film, dan lokakarya langsung yang mengeksplorasi kerajinan tangan, kesehatan, dan warisan budaya.

Para tamu juga dapat menikmati permainan papan tradisional, musik live, dan sajian kuliner yang terinspirasi dari Ramadan.

Uns Kattan, wakil direktur dan kepala pembelajaran dan penelitian di Art Jameel, mengatakan bahwa program perdana tahun lalu menyambut lebih dari 40.000 pengunjung dari berbagai usia dan latar belakang. 

"Tahun ini, kami menyadari keinginan dan hasrat untuk program yang berfokus pada komunitas dan menciptakan lebih banyak peluang yang mewujudkan semangat kebersamaan, kreativitas, dan pertukaran budaya," katanya.

“Melalui program dinamis yang berfokus pada kerajinan, film, dan penceritaan, kami merayakan bulan suci dengan mempertemukan orang-orang dalam ruang yang menginspirasi dan inklusif yang menjembatani spektrum luas usaha kreatif di bawah satu atap.”

Gratis dan terbuka untuk semua, Ramadan Nights juga menawarkan pengalaman berbelanja di pasar budaya. Salah satu acara utama program tahun ini adalah Jebna Al-Eid, yang berlangsung dari tanggal 2-4 Maret, dan Ramadaniyat Lavendar, yang berakhir pada tanggal 8 Maret. Pasar-pasar ini, yang terletak di Rukn Hayy, Fenaa Hayy, dan Saha (halaman komunitas), merupakan perpaduan antara tempat makan lokal, produk kerajinan, dan alunan melodi Oud, yang menciptakan suasana yang semarak.

Ghada Khalid, salah satu pendiri Lavender Events, mengatakan kepada Arab News bahwa Ramadaniyat Lavender menyajikan berbagai pilihan produk, mulai dari barang-barang mode seperti gaun, abaya, dan pakaian tradisional, hingga area makanan beragam yang menyajikan manisan Meksiko, Italia, masakan Uzbekistan, kopi spesial, dan makanan penutup.

“Tahun ini, kami memperkenalkan penawaran makeover yang dapat digunakan untuk Idul Fitri. Melalui festival ini, kami menjangkau beragam audiens, memenuhi kebutuhan mereka, dan membantu mereka merasakan esensi Ramadan yang sesungguhnya,” katanya.

Abeer Dahlawi, pendiri Muse, sebuah pusat seni, budaya, dan hiburan, mengatakan: “Kami hadir di Ramadan Nights untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi semua orang, dengan menawarkan permainan tradisional seperti karambol, catur, dan domino. Tujuan kami adalah untuk mendorong orang-orang agar bersenang-senang, terhubung, dan bersosialisasi satu sama lain.”

Di Hayy Markets, bazar yang dikurasi memamerkan campuran buku, mode, kerajinan tangan, dan karya desain yang mempromosikan kreativitas lokal.

Sementara itu, restoran pop-up, yang terletak di Saha dan Rukn Hayy, menawarkan berbagai masakan lokal dan yang terinspirasi dari perpaduan, yang menampilkan nama-nama terkenal seperti Aysh Academy, Sofia's Bistro, dan Cookie Boo.

Pengunjung juga dapat menikmati pengalaman Hayy Cinema, yang menampilkan pemutaran film pendek seri “My Heritage”. Film-film ini menceritakan berbagai kisah tentang situs Warisan Dunia di kawasan Arab dan diputar berulang kali mulai pukul 10 malam.

Kattan menyoroti bahwa program khusus sepanjang bulan tersebut mencakup lokakarya kerajinan tangan dan budaya, tempat para peserta dapat menjelajahi warisan melalui sesi-sesi interaktif seperti pembuatan cetakan lino-cut menggunakan pola Hejazi, kerajinan tradisional oleh pengrajin lokal dan pengungsi, serta kaligrafi Arab.

Akan ada pula diskusi komunitas tentang berbagai topik mulai dari sejarah Jeddah dan ritual Ramadan hingga kesehatan mental dan penyembuhan. Diskusi-diskusi ini dipimpin oleh para ahli dan memberikan pengalaman yang informatif dan memperkaya bagi para peserta.

Bagi pengunjung yang lebih muda, program Hayy Explorers menawarkan pengalaman interaktif mulai pukul 10 malam hingga 1 pagi, yang menampilkan cerita, seni, dan kerajinan. Sementara itu, bagian Hayy Arts and Studios menyoroti seni kontemporer dengan pameran kelompok seperti “We Saw an Endless Cycle” dan “Thread Memory: Embroidery from Palestine,” serta studio dan lokakarya terbuka yang diselenggarakan oleh para kreator yang berbasis di Jeddah.

Dalia Rahman, yang sedang berkunjung bersama teman-temannya, berkata: “Suasana di sini sangat ramah. Kami datang untuk berbelanja gaun lebaran dan menemukan desain-desain unik yang tidak tersedia di toko-toko biasa. Selama bulan Ramadan, saya lebih suka fokus pada ibadah dan doa daripada menghabiskan waktu di mal. Tempat ini menawarkan segalanya di satu tempat sekaligus merayakan kegiatan budaya dan adat.” (arabnews)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus