Menelusuri Jejak Sejarah di Pulau Tarout, Arab Saudi

Oase.id - Pulau Tarout, yang terletak di pesisir timur Arab Saudi di kawasan Qatif, merupakan salah satu wilayah tertua yang pernah dihuni manusia di kawasan Teluk. Selama ribuan tahun, pulau ini menjadi saksi bisu peradaban-peradaban besar yang pernah berjaya di kawasan Timur Tengah. Bahkan, dalam catatan sejarah, Tarout disebut-sebut sudah dihuni sejak zaman peradaban kuno seperti Babilonia dan Dilmun.
Di tengah pulau yang tenang ini, berdiri Museum Al-Dirah Asalah, tepat di samping benteng tua bernama Kastil Tarout. Museum ini menjadi tempat yang mengabadikan kekayaan sejarah dan budaya masyarakat lokal. Dengan lebih dari 7.000 artefak yang telah terdaftar resmi di Kementerian Kebudayaan Arab Saudi, museum ini menjadi destinasi penting untuk menyelami sejarah Qatif dan Teluk Persia secara lebih mendalam. Koleksi-koleksinya berasal dari berbagai periode, mulai dari yang berusia 80 tahun hingga ada yang mencapai usia 250 tahun.
Salah satu bagian menarik dari museum ini adalah paviliun yang memamerkan kerajinan tangan tradisional. Di ruangan ini, pengunjung bisa melihat bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Arab dahulu berlangsung, melalui benda-benda seperti teko kopi khas Arab (dallah), teko air untuk berwudhu, tempat cuci tangan dari logam, serta piring-piring berukir indah yang semuanya dibuat secara manual oleh pengrajin lokal. Selain itu, pisau dan sabit tradisional serta alat pemanggang kopi kuno juga menjadi bagian dari koleksi, menghidupkan kembali suasana masa lalu yang hangat dan bersahaja. Banyak dari peralatan ini telah digunakan sejak abad ke-19, memperlihatkan bagaimana nilai fungsional dan estetika saling berpadu dalam budaya masyarakat Teluk.
Museum ini juga memiliki paviliun elektronik yang membawa pengunjung pada suasana nostalgia. Berbagai jenis jam tangan antik dipamerkan di sini, mulai dari jam weker, jam saku, hingga jam tangan dari era klasik, kebanyakan berasal dari Eropa dan Amerika Serikat. Di sisi lain ruangan, terdapat pula kamera-kamera lawas, termasuk kamera Polaroid yang dapat mencetak foto secara instan, serta radio-radio tua yang dulu menjadi sumber utama informasi dan hiburan di rumah-rumah penduduk.
Tak kalah menarik adalah paviliun yang mengangkat seni tembikar dan manuskrip kuno. Tembikar yang dibuat dengan teknik tradisional ini memperlihatkan gaya dan bentuk khas masyarakat Qatif yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Sementara itu, manuskrip-manuskrip yang dipajang memberikan gambaran tentang dunia pendidikan, agama, serta pemikiran masyarakat setempat di masa lalu. Naskah-naskah ini merupakan cerminan dari kehidupan intelektual yang tumbuh seiring dengan perkembangan agama dan pemerintahan di kawasan tersebut.
Secara keseluruhan, Pulau Tarout dan Museum Al-Dirah Asalah merupakan tempat yang sarat makna bagi Arab Saudi, terutama dalam upaya melestarikan warisan budaya dan memperkenalkannya ke dunia internasional. Kini, dalam program nasional Vision 2030, pemerintah Arab Saudi berupaya menjadikan situs-situs sejarah seperti ini sebagai destinasi wisata budaya yang terbuka untuk wisatawan asing.
Bagi masyarakat Indonesia, mengunjungi Pulau Tarout bisa menjadi pengalaman yang membuka wawasan baru tentang budaya Arab. Selama ini, Arab Saudi lebih dikenal dari sisi religiusnya karena menjadi tanah suci umat Islam. Namun, lewat kunjungan ke tempat seperti Museum Al-Dirah Asalah, kita bisa melihat sisi lain Arab Saudi—yakni sebagai pusat peradaban kuno yang memiliki kekayaan sejarah dan seni yang luar biasa. Dari aroma kopi khas Arab yang disajikan dalam teko-tembaga tradisional hingga detail ukiran di piring-piring antik, semua pengalaman ini menawarkan sentuhan budaya yang mengesankan.
Akses menuju Tarout pun tidak sulit. Dari Bandara Internasional King Fahd di Dammam, pengunjung hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk sampai ke pulau ini. Beberapa maskapai juga telah membuka penerbangan dari Indonesia ke Dammam, sehingga menjadikan destinasi ini semakin mudah dijangkau.
Jika Anda tertarik pada sejarah, benda-benda antik, atau sekadar ingin merasakan suasana Arab dari masa lalu, maka Pulau Tarout dan Museum Al-Dirah Asalah sangat layak untuk dikunjungi.(SPA)
(ACF)