Jamaah Haji Diingatkan Untuk Perhatikan Kegunaan Kartu Nusuk

N Zaid - Haji 12/05/2025
Ilustrasi. Foto: Kemenag
Ilustrasi. Foto: Kemenag

Oase.id - Setibanya di Arab Saudi, para jemaah haji asal Indonesia akan menerima kartu khusus bernama Nusuk. Kartu ini berfungsi sebagai identitas resmi sekaligus alat akses ke berbagai layanan serta aktivitas sepanjang rangkaian ibadah haji.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menyampaikan bahwa kartu Nusuk memiliki tiga fungsi utama. Pertama, kartu ini terhubung langsung dengan layanan dari syarikah, yakni perusahaan-perusahaan swasta yang tahun ini ditunjuk untuk menangani kebutuhan jemaah. Tercatat, ada delapan syarikah yang bertugas melayani jemaah haji Indonesia.

"Ketika tiba di Madinah, jemaah akan langsung ditempatkan di hotel yang telah disiapkan oleh syarikah. Sebelum berangkat menuju Makkah, setiap jemaah akan menerima kartu Nusuk," jelas Hilman saat melepas keberangkatan jemaah asal Kabupaten Sukabumi yang tergabung dalam Kloter 18 di Embarkasi Bekasi, Sabtu (10/5/2025).

Ia menekankan bahwa para petugas memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap jemaah memperoleh kartu tersebut. Dengan begitu, identifikasi jemaah dapat dilakukan dengan cepat karena data mereka telah terintegrasi dengan sistem milik syarikah.

"Kartu ini spesifik untuk masing-masing syarikah yang melayani. Jadi, insya Allah, tak akan ada lagi kasus jemaah yang terlantar akibat ketidakjelasan layanan," tambahnya.

Fungsi kedua dari Nusuk adalah sebagai syarat utama untuk memasuki kawasan Masjidil Haram. Dengan adanya sistem satu pintu berbasis syarikah dan validasi kartu Nusuk, proses masuk ke area ibadah diharapkan berlangsung lebih tertib dan efisien.

Adapun fungsi ketiga akan sangat krusial saat puncak ibadah haji, yakni saat jutaan jemaah melakukan pergerakan dari Makkah ke Arafah, dilanjutkan ke Muzdalifah, dan berakhir di Mina. Dalam kondisi ini, kartu Nusuk menjadi alat penting untuk mengatur distribusi dan pergerakan massa secara terorganisir.

"Kita akan beri perhatian khusus untuk jemaah lansia dan pendamping mereka. Namun secara keseluruhan, kartu Nusuk akan menjadi sumber data utama dalam mengelola pergerakan lebih dari dua juta jemaah. Ketidakakuratan data bisa menimbulkan dampak yang besar," tegas Hilman.

Turut hadir dalam acara pelepasan jemaah tersebut antara lain Kepala Bidang PHU Kemenag Provinsi Jawa Barat, Kepala UPT Asrama Haji Bekasi, serta pejabat dari Kantor Kemenag dan Kasi PHU Kabupaten Sukabumi. (Kemenag)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus