Bukti Kesabaran Rasulullah SAW ketika Dihardik Wanita yang Sedang Menangis di Kuburan
Oase.id- Salah satu kisah penuh hikmah dari kehidupan Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah ketika beliau memberikan nasihat kepada seorang wanita yang sedang menangis di kuburan. Kisah ini tercatat dalam hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Bagaimana kisahnya?
Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melewati sebuah kuburan. Beliau melihat seorang wanita yang sedang menangis dengan penuh kesedihan di sisi sebuah makam. Wanita tersebut tampak sangat terpukul oleh rasa kehilangan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dengan kelembutan dan kasih sayang beliau, menghampiri wanita itu dan berkata, “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.”
Namun, wanita itu, yang tidak menyadari bahwa orang yang berbicara dengannya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, menjawab dengan nada kesal, “Pergilah dariku, karena engkau tidak merasakan musibah yang aku alami.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak memperpanjang pembicaraan dan meninggalkan wanita tersebut dengan penuh kesabaran.
Setelah beberapa waktu, seseorang memberi tahu wanita itu bahwa orang yang telah menasihatinya adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Mendengar hal itu, wanita tersebut merasa sangat menyesal atas ucapannya. Ia segera pergi ke rumah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk meminta maaf.
Ketika sampai di hadapan beliau, wanita itu berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidak mengenalmu tadi.” Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Sesungguhnya kesabaran yang sebenarnya adalah pada saat pertama kali musibah itu terjadi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesabaran di Saat Pertama Kali Musibah Terjadi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengajarkan bahwa puncak kesabaran adalah ketika kita mampu mengendalikan diri dan menerima takdir Allah sejak awal musibah menimpa. Kesabaran seperti ini menunjukkan kekuatan iman dan ketundukan kepada kehendak Allah.
Dalam menghadapi musibah, bertakwa kepada Allah adalah langkah pertama yang harus diambil. Dengan bertakwa, hati menjadi lebih tenang dan kuat menghadapi ujian.
Kisah ini juga menunjukkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selalu menunjukkan kelembutan dan kasih sayang, bahkan ketika berhadapan dengan orang yang bersikap kasar. Sikap beliau mengajarkan kita untuk tidak mudah tersinggung dan tetap bersikap baik kepada sesama.
Kisah ini mengajarkan bahwa kesabaran dan ketakwaan adalah kunci utama dalam menghadapi ujian hidup. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, sebagai suri teladan terbaik, menunjukkan bahwa nasihat yang penuh kelembutan dapat menyentuh hati, bahkan dalam situasi yang sulit. Semoga kita semua dapat meneladani sikap beliau dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
(ACF)