Antrean Mencapai 30 Tahun, BPKH Imbau Mahasiswa Mulai Menabung untuk Haji
Oase.id- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengimbau mahasiswa untuk mulai menabung haji agar bisa berangkat saat usia mereka belum terlalu lanjut. Saat ini, antrean haji mencapai 30 tahun, sedangkan 75 persen total pendaftar rata-rata berusia 40 tahun.
"Artinya kalau mereka berangkat dengan menyesuaikan waktu tunggu tersebut maka berangkatnya di atas usia 60 tahun," kata Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnaen, seperti dilansir dari Medcom.id, Sabtu, 5 September 2020.
Ia menambahkan, jika baru mendaftar haji di atas usia 50 tahun, maka calon haji baru bisa berangkat di usia sekitar 70 tahun ke atas. Menurut dia, jika dari sisi kesehatan hal tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan. Ia pun mengimbau mahasiswa mulai menabung.
"Kalau mereka minta orang tua untuk menabung haji kan tentu orang tua akan mendukung. Kalau itu Rp20 ribu per hari, empat tahun sudah dapat Rp36 juta. Padahal daftarnya hanya Rp25 juta," ujarnya.
Guna mendorong pertumbuhan peserta haji usia muda, diadakan gerakan Mari Tunaikan Haji Selagi Muda (Mina). Ia mengatakan, saat ini program tersebut mengalami pertumbuhan cukup signifikan sejak diluncurkan dua tahun lalu. Berdasarkan data 2018, pertumbuhan haji muda sebanyak 17 persen. Tahun berikutnya, naik menjadi 43 persen.
"Melihat angka pertumbuhan ini artinya antusiasme haji milenial cukup bagus," ungkapnya.
Mengenai dana haji, lanjutnya, saat ini BPKH mengelola dana kurang lebih Rp136 triliun dengan antrean kurang lebih 4,5 juta antrean.
Pada penyerahan bantuan kemaslahatan tersebut, pihaknya memberikan bantuan kepada Rumah sakit Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta senilai Rp411 juta. Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) yang diserahkan melalui Mitra Kemaslahatan Baznas. Rektor UNS Jamal Wiwoho berharap bantuan yang diberikan bermanfaat bagi tenaga medis.
(FER)