Oase.id - Madinah akan lebih banyak tempat larangan untuk merokok. Jika sebelumnya, larangan hanya di kawasan Masjid Nabawi, kini larangan merokok lebih meluas ke sekitaran hotel.

Jemaah haji atau umrah asal Indonesia biasanya nampak bersantai di sekitar hotel. Salah satu kegiatannya yang paling sering ditemui, yaitu menghisap rokok di pinggir jalan. Namun, pemandangan ini tidak akan lagi bisa dijumpai di Madinah. 

Pemerintah Arab Saudi telah menyosialisasikan larangan merokok. Menurut Kepala Daerah Kerja Madinah Amin Handoyo, orang yang kedapatan merokok di tempat terlarang akan dikenai denda SAR200 atau sekitar  Rp800 ribu.

Mekanismenya, kita memang belum mengetahuinya. Tapi pengumuman larangan merokok itu sudah ditempel di hotel-hotel yang ditempati jemaah. Bahwa yang merokok di wilayah itu, dengan jarak 10 meter dari hotel itu, akan dikena sanksi 200 riyal," tegas Amin Handoyo, di kantor Daker Madinah, Minggu (17/7/2022) malam, seperti dikutip laman Kemenag, Selasa (19/7).

Amin mengungkapkan soal larangan merokok itu jelang keberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua  ke Madinah mulai 21 Juli 2022. 

Mereka adalah jemaah yang berangkat dari Tanah Air menuju Jeddah, lalu ke Makkah untuk menunaikan rangkaian ibadah haji. Fase berikutnya, mereka akan berangkat ke Madinah untuk menjalani Arbain (salat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi).

Jemaah haji Indonesia yang diberangkatkan pada gelombang kedua akan diberangkatkan ke Madinah mulai 21 Juli 2022. 

Menurut Amin, sebelumnya larangan itu hanya berlaku di area Masjid Nabawi. Di luar itu, merokok diperbolehkan. Sejumlah hotel bahkan menyediakan tempat khusus untuk merokok. Namun, kebebasan perokok kini makin dibatasi dengan peraturan baru. 

"Memang ada penegasan secara khusus dari Kementerian Kesehatan dan Lajnah Khassah, Arab Saudi, terkait dengan rokok. Selain di wilayah haram (Masjid Nabawi), dan juga di wilayah yang dekat dengan hotel," katanya. 

(ACF)