Alasan UNESCO Memasukan Kaligrafi Arab Jadi Warisan Budaya Takbenda Dunia

N Zaid - 22/09/2022
Museum of the Future di Dubai. Foto: Phil Handforth
Museum of the Future di Dubai. Foto: Phil Handforth

Oase.id - Huruf Arab adalah salah satu materi aksara terindah di dunia untuk menjadi kaligrafi. Keindahan kaligrafi Arab pun telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda pada 14 Desember 2021.

Berdasarkan KBBI, kaligrafi adalah seni menulis indah dengan pena. Sementara Wikipedia lebih merinci bahwa kaligrafi adalah adalah seni visual yang berhubungan dengan tulisan. Ini adalah desain dan pelaksanaan huruf dengan pena, kuas tinta, atau alat tulis lainnya. Praktik kaligrafi kontemporer dapat didefinisikan sebagai "seni memberi bentuk pada tanda dengan cara yang ekspresif, harmonis, dan terampil." 

Kaligrafi modern berkisar dari prasasti dan desain fungsional hingga karya seni rupa di mana huruf mungkin atau mungkin tidak dapat dibaca. Kaligrafi klasik berbeda dari desain tipe dan tulisan tangan non-klasik, meskipun seorang kaligrafi dapat mempraktikkan keduanya.

Sebelum diangkat UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda, sebanyak 16 negara mayoritas Muslim, yang dipimpin oleh Arab Saudi, mempresentasikan nominasi tersebut kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB itu.

"Kaligrafi Arab adalah praktik artistik tulisan tangan tulisan Arab dengan cara yang mengalir untuk menyampaikan harmoni, keanggunan dan keindahan," kata UNESCO di situsnya.

"Kelenturan tulisan Arab menawarkan kemungkinan tak terbatas, bahkan dalam satu kata, karena huruf dapat diregangkan dan diubah dengan berbagai cara untuk menciptakan motif yang berbeda."

Menteri Kebudayaan Saudi Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan Al-Saud menyambut baik keputusan tersebut dan mengatakan akan "berkontribusi untuk mengembangkan warisan budaya ini", dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Kantor Pers resmi Saudi.

Abdelmajid Mahboub dari Saudi Heritage Preservation Society, yang terlibat dalam proposal tersebut, mengatakan kaligrafi "selalu menjadi simbol dunia Arab-Muslim".

Namun dia menyayangkan bahwa "banyak orang tidak lagi menulis dengan tangan karena kemajuan teknologi", menambahkan bahwa jumlah seniman kaligrafi Arab khusus telah menurun tajam.

Daftar UNESCO "pasti akan berdampak positif" dalam melestarikan tradisi, tambahnya.

Menurut situs UNESCO, warisan budaya takbenda "merupakan faktor penting dalam menjaga keragaman budaya dalam menghadapi globalisasi yang berkembang".

Pentingnya "bukanlah manifestasi budaya itu sendiri melainkan kekayaan pengetahuan dan keterampilan yang ditransmisikan melaluinya dari satu generasi ke generasi berikutnya".


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus