Pemudik Dimanjakan dengan Layanan Pijat Hingga Potong Rambut Gratis di Masjid Pekalongan

N Zaid - Mudik Lebaran 06/04/2025
Foto:Kemenag
Foto:Kemenag

Oase.id - Di masa mudik Lebaran, masjid biasa dijadikan sebagai persinggahan. Terutama masjid yang berada di wilayah jalur mudik, para pengurus menyiapkan fasilitas untuk membantu para pemudik beristirahat secara nyaman.

Di Masjid Al-Fairus  yang berada di jalur Pantura Kota Pekalongan misalnya, bahkan layanan yang diberikan, tidak hanya membantu, tetapi juga memanjakan para pemudik.

“Banyak sekali pemudik yang melewati Pantura mampir ke masjid ini untuk beristirahat dan beribadah. Masjid juga kami buka selama 24 jam agar bisa terus melayani,” ujar Taufiq saat ditemui di Kota Pekalongan, Sabtu (5/4/2025).

Layanan yang disediakan masjid antara lain pijat gratis, potong rambut gratis, dan cek kesehatan gratis. Tidak hanya itu, masjid juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan menyediakan area usaha bagi UMKM lokal. Pemudik dapat membeli makanan dan oleh-oleh khas Pekalongan, seperti batik, di area tersebut.

“Ratusan pemudik mampir ke sini setiap harinya. Kami selalu berusaha memberi pelayanan terbaik, dari segi kebersihan hingga keamanan. Semoga fasilitas yang kami sediakan bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi masjid-masjid lain di Indonesia,” lanjutnya.

Akrom Majid, salah satu pemudik yang dalam perjalanan menuju Bekasi, turut merasa senang dengan adanya Masjid Ramah Pemudik yang diinisiasi Kementerian Agama. “Adanya masjid ini sangat membantu, terutama bagi kami yang mudik menggunakan sepeda motor. Bisa istirahat, makan, dan bahkan belanja oleh-oleh juga,” tuturnya.

Masjid Al-Fairus tidak hanya fokus pada fungsi ibadah semata, tetapi juga menjadi tempat pelayanan sosial yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, turut mengapresiasi langkah aktif takmir Masjid Al-Fairus dalam mendukung program Masjid Ramah Pemudik.

“Masjid-masjid yang buka selama 24 jam saat arus mudik dan arus balik Lebaran 2025 memberi kesan mendalam bagi para musafir yang sedang dalam perjalanan silaturahmi Idulfitri. Ini adalah bentuk pelayanan keumatan yang luar biasa,” ujar Abu saat dihubungi pada Sabtu (5/4).

Ia menyebut, inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari dakwah bil hal yang berdampak besar dalam pelayanan publik. “Inilah sebentuk dakwah bil hal dari para takmir kepada para pemudik musafir. Ke depan, saya berharap langkah ini bisa terus ditingkatkan dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.(kemenag)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus