Songsong Tahun Baru, Ini 3 Pesan Penting Surat Al-Ashr

Sobih AW Adnan - Makna Ayat 29/12/2019
Ilustrasi waktu/Pixabay/Geralt
Ilustrasi waktu/Pixabay/Geralt

Oase.id- Tidak gampang menyiapkan diri untuk memasuki sesuatu yang baru. Termasuk, dalam menghadapi pergantian tahun agar mampu menata hidup lebih baik lagi.

Penanggalan baru 2020 yang segera disongsong, tentu akan melahirkan peristiwa, kondisi, dan tantangan yang berbeda ketimbang tahun sebelumnya. Demi tetap berbesar hati dan optimistis, maka pelajari tiga pesan dan isyarat yang tertera dalam Al-Quran surat Al-Ashr.

"Surat Al-Ashr perlu dihayati karena memiliki makna 'demi masa' yang mewasiatkan agar manusia tidak terperosok dalam status merugi," pesan ustaz muda, KH Ahmad Zuhri-Adnan saat dihubungi Oase.id, Minggu, 29 Desember 2019.

Tiga poin penting tersebut adalah beramal salih, saling berpesan tentang kebenaran, dan menjaga kesabaran.

"Sebagaimana kandungan surat tersebut, 'Sesungguhnya semua manusia dalam kedaan merugi. Kecuali yang beriman dan beramal salih (wa amilus saliḥati), pesan kebenaran (tawa shawbilhaq) dan sabar (tawa shaw bisshabri)," jelas Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat tersebut.

 

Makna Al-Ashr

Penamaan Surat Al-Ashr juga mengandung pesan mendalam, lanjut Ahmad Zuhri. Allah Swt memberikan isyarat khusus dengan memilih nama "Al-Ashr" dibanding menggunakan istilah rentang waktu lainnya.

"Ada beberapa istilah masa dalam Al-qur'an. Di antaranya term 'Waqt' atau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi 'waktu'. Kata ini lebih digunakan untuk menunjukkan batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Contohnya, waktu saalat Zuhur dimulai sat zawal atau matahari tergelincir ke barat sampai saat tinggi bayangan bertambah sama dengan tinggi bendanya," jelas dia.

Ada juga kata "Dahr", digunakan untuk menunjukkan rentang waktu secara keseluruhan. Kata "Dahr" tidak berpusat pada babak perbabak. Contohnya, keberadaan alam dari mulai penciptaan sampai hari kiamat dengan tidak menimbang umur manusia yang terbatas dan berbeda-beda.

"Contohnya, ayat pertama Surat Al-Insan yang berbunyi 'Hal ata alal-insani ḥinum minad-dahri lam yakun syai'an mazkura'. Artinya, bukankah pernah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut?" terang Ustaz Zuhri.

Berbeda lagi dengan penggunaan kata "Ashr". Ustaz Zuhri menjelaskan bahwa makna awal kata ini adalah untuk menunjukkan waktu menjelang terbenamnya matahari. Akan tetapi, ada juga arti yang mengarah pada masa tertentu atau rentang waktu.

"Penggunaan kata 'Al-Ashr' menunjukkan makna bahwa Allah Swt bersumpah dengan menggunakan masa yang dilalui manusia. Dalam beberapa tafsir juga dijelaskan, kata 'Ashr' memberi kesan bahwa saat-saat yang dialami manusia harus diisi dengan kerja memeras keringat dan pikiran," kata sosok yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Ketitang Cirebon tersebut.

Kesimpulannya, masa dalam kerangka lafaz "Ashr" menyangkut rentang waktu manusia sejak lahir hingga kematian. Dan untuk ini, tentu punya hitungan dan masa berlaku yang berbeda-beda.

"Maka, kandungan surat Al-Ashr untuk giat beramal salih, saling menyampaikan pesan kebenaran, serta bersabar ini kian menjadi penting mengingat nasib dan peruntungan masing-masing orang di setiap tahunnya tidak seragam," tutup Ustaz Zuhri.


(SBH)
TAGs:
Posted by Sobih AW Adnan