Pelajaran dari Kisah Hanzhalah

N Zaid - Sirah Nabawiyah 29/08/2022
Gunung Uhud. Foto Pixabay
Gunung Uhud. Foto Pixabay

Oase.id - Berbagai peristiwa dan tokoh yang tercatat dalam sirah Nabawiyah memberikan banyak pelajaran berharga bagi muslimin. Salah satunya datang dari riwayat sahabat Nabi ﷺ Handzhalah bin Abi Amir.  

Hanzhalah yang merupakan sahabat ﷺ dari Bani Aus, kaum Anshar gugur saat berjihad di perang Uhud. Dalam peristiwa gugurnya, Handzhalah itulah sebuah kisah unik dan penuh ibrah terjadi. 

Perang Uhud terjadi pada 625 M atau 3 Hijriah. Seperti namanya, perang tersebut terjadi di Gunung Uhud, di utara Madinah. Ketika itu kaum muslimin menghadapi tentara Quraisy yang dendam terhadap Nabi ﷺ dan pasukan muslimin yang mengalahkan mereka di Perang Badar. 

Di Perang Badar, pasukan Quraisy merasa dipermalukan karena meski kekuatan mereka lebih besar, namun muslimin dapat mengalahkan mereka. Karena itu mereka bertekad untuk menebus rasa malu itu dengan menyerang Madinah dengan kekuatan yang juga lebih besar 50 banding 1.

Nabi Muhammad ﷺ yang mengetahui akan ada penyerangan besar-besaran ke Madinah, menggalang muslimin untuk berjihad. 

Dikisahkan Ustaz Khalid Basalamah, bahwa Handzhalah mengetahui pengumuman perang itu pada waktu selesai subuh. Ketika itu Handzalhah yang rumahnya dekat dengan masjid, ikut berkumpul untuk mendengarkan seruan jihad dari Rasulullah ﷺ yang disampaikan di depan masjid pada Sabtu itu. 

Setelah berkumpulnya muslimin, tak tunggu waktu lagi, Rasulullah ﷺ menggerakan pasukan untuk berangkat ke Uhud, mencegat pasukan musuh. Handzalhah pun berangkat bersama rombongan. 

Padahal Handzhalah baru menikah dengan seorang wanita bernama Jamilah binti Abdullah bin Ubay pada Jumatnya. Ia pun masih dalam keadaan junub atau belum mandi wajib karena ia baru melewatkan malam pertama.

Handzalhah ketika itu menunda malam pertamanya hingga datang waktu subuh. Setelah salat subuh, barulah ia menggauli istrinya. Namun belum sempat ia mandi junub, Handzhalah mendengar seruan di depan masjid. Ia pun bergegas ke luar rumahnya dan ikut dalam kerumunan yang akhirnya langsung berangkat menuju medan perang. 

Di medan perang ia terbunuh. Pada saat Rasulullah ﷺ melihat jenazahnya, tiba-tiba Nabi ﷺ memalingkan pandangannya dari jenazah Handzhalah. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan dari sahabat. Mereka pun ingin mengetahui kenapa Rasulullah ﷺ memalingkan pandangan dari Hanzalhah. Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Aku melihat istrinya dari bidadari yang menjemputnya dari surga. Maka akupun mengalihkan pandanganku"

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan pokok pelajarannya bukan tentang 'bidadari', namun bahwa bagaimana ketika Allah dan Rasulullah-Nya menjanjikan sesuatu, maka tidak ada kebohongan di dalam janji itu (orang yang mati dalam jihad akan diberikan kebahagiaan melimpah di surga. pen)

"Sebagian ulama mengambil hukum dari sini. Sampai ulama fikih mengatakan prilaku Hanzhalah memberikan pelajaran bahwa muslim yang menikah di malam hari. Kalau mereka khawatir subuhnya dan salat malamnya terlewatkan karena junubnya, maka dianjurkan menunda hubungan biologis sampai setelah salat subuh. Sampai seperti itu mereka memahami hukum ," kata Ustaz Khalid. 

Ustaz Khalid melanjutkan, hal itu karena dikhawatirkan ketika memenuhi malam pertama, yang biasanya ia salat subuh di masjid namun karena alasan itu ia meninggalkannya.


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus