Beginilah Kasih Sayang Terhadap Lansia yang Diajari Nabi

N Zaid - Orang Tua 14/08/2023
Foto: Pixabay
Foto: Pixabay

Oase.id - Beberapa tahun yang lalu, dunia menyaksikan minat yang luar biasa pada orang tua. Banyak konferensi dan simposium internasional diadakan untuk menangani isu dan masalah yang mereka hadapi. Pada tahun 1982, prakarsa pertama untuk merawat orang lanjut usia dideklarasikan ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa mendeklarasikan dekade kesembilan abad ke-20 sebagai “dekade orang lanjut usia”. 

Pada tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia mengadopsi slogan "Tambah Kehidupan ke Tahun". Selain itu, konferensi PBB yang diadakan di Madrid pada tahun 2002 mengadopsi rencana aksi untuk menyelesaikan masalah lansia di berbagai negara di dunia. Hasil dari konferensi ini, bagaimanapun, hanyalah janji dan rencana manis tanpa penerapan yang sebenarnya. 

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, di sisi lain, adalah pelopor dalam bidang ini. Dia mengajar merawat orang tua terlepas dari jenis kelamin, warna kulit, atau agama, dan Beliau shallallahu alaihi wasallam sendiri memberikan contoh yang bagus dalam mempraktikkan prinsip-prinsip yang dia ajarkan. Artikel ini menyoroti ajaran Islam terkait dengan merawat orang tua, dan memberikan sekilas tentang bagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam menerapkannya. 

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anha meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang pemuda menghormati orang tua karena usianya, Allah menunjuk seseorang untuk menghormatinya. di usia tuanya.” (At-Tirmidzi; peringkat hasan oleh Al-Albani) 

Nabi di sini menasehati kaum muda masyarakat Muslim, yang akan menjadi orang tua di masa depan, untuk menghormati orang tua. 

Penerapan terus-menerus dari nasihat Nabi ini membantu menjembatani kesenjangan antar generasi dan menyebarkan suasana cinta dan pengertian antara yang muda dan yang tua. Perhatikan di sini juga generalisasi dalam sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam: “Jika seorang pemuda menghormati orang tua;” hadits mengharuskan menghormati orang tua tanpa memandang warna kulit atau agama mereka. 

Dalam hadits lain umat Islam diperintahkan untuk berbelas kasih kepada semua orang, Muslim dan non-Muslim: Anas ibn Malik (semoga Allah meridhoi dia) meriwayatkan bahwa Nabi (damai dan berkah besertanya) berkata, “Demi Dia yang di tangan-Nya jiwaku, Allah tidak memberikan rahmat-Nya kecuali kepada orang yang penyayang.” Mereka (Para Sahabat) berkata, “Kami semua penyayang.” Nabi menjawab, “Tidak hanya kalian masing-masing memiliki belas kasih kepada yang lain, tetapi juga harus mengasihi semua orang.” (Abu Ya`la; disahkan oleh Al-Albani)

Tanda Penghormatan kepada Allah Abu Musa Al-Ash`ari (semoga Allah meridhoi dia) meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam berkata, “Adalah rasa hormat kepada Allah untuk menghormati orang berkepala putih ( tua) Muslim.” (Abu Dawud; peringkat hasan oleh Al-Albani) Dalam hadits di atas, Nabi menganggap menghormati orang tua sebagai cara untuk menunjukkan rasa hormat kepada Yang Maha Kuasa. 

Dia mengaitkan penghormatan kepada Sang Pencipta dan makhluk-makhluk-Nya dengan penghormatan kepada Yang Mahakuasa dan orang tua yang lemah. Hadits tersebut menyiratkan semua jenis penghormatan dan kepedulian terhadap orang tua: perawatan kesehatan, perawatan psikologis, perawatan sosial, perawatan ekonomi, pemberantasan buta huruf, penyediaan pendidikan, dan bentuk perawatan lain yang diminta oleh komunitas internasional saat ini. 

Dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu alaihi wasallam mengingkari orang-orang yang tidak memuliakan orang tua dan menganggap mereka asing bagi masyarakat Muslim: Dia bukanlah salah satu dari kita yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada anak-anak kita dan tidak menghargai orang tua kita. (At-Tirmidzi dan Ahmad; disahkan oleh Al-Albani) (islamonline)
 


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus