Ketika Bung Karno dan Bung Hatta Berdebat soal Istiqlal

N Zaid - Masjid 20/07/2022
Istiqlal. Foto Istiqlal.or.id
Istiqlal. Foto Istiqlal.or.id

Oase.id - Masjid Istiqlal menyandang status sebagai masjid terbesar se Asia Tenggara. Masjid ini menjadi kebanggaan Indonesia. Buktinya, tokoh-tokoh dunia, kerap diajak untuk mengagumi keindahan Istiqlal, bila berkunjung ke Indonesia. Sebut saja, Presiden AS ke-44 Barack Obama, sampai yang terakhir bintang sepak bola Jerman Mesut Ozil. 

Kemegahan Istiqlal sesuai dengan harapan para tokoh nasional dan para ulama yang memprakarsai dibangunnya Masjid Istiqlal selepas kemerdekaan. Mereka mendambakan sebuah masjid yang bisa menjadi kebanggaan, berdiri di Ibukota Jakarta.

Ada situasi menarik menjelang pendirian masjid Istiqlal di mana dua pemimpin tertinggi di negeri ini, Bung Karno-Bung Hatta berbeda pandangan soal pemilihan tempat. 

Keduanya berbeda pendapat tentang di mana sebaiknya masjid Istiqlal dibangun. Soekarno menginginkan lahan di bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina. Taman itu dibangun Gubernur Jenderal Van Den Bosch pada 1834. Letaknya di antara Jalan Perwira, Jalan Lapangan Banteng, Jalan Katedral dan Jalan Veteran. 

Bung Hatta sendiri berpendapat masjid sebaiknya di bangun di tengah-tengah umatnya. Bung Hatta menunjuk Jalan Thamrin sebagai lokasi yang menurutnya tepat untuk dibangun masjid Istiqlal.

Saat itu Jalan Thamrin dikelilingi kampung-kampung. Selain itu, menurut Bung Hatta, jika dibangun di bekas benteng Belanda, maka biayanya bengkak. Sebab, harus membongkar benteng itu, yang tentu akan menyedot dana besar.

Toh Istiqlal akhirnya berdiri di bekas benteng Belanda. Bung Karno ingin menunjukkan keharmonisan, sebab di depannya sudah ada Gereja Kathedral. Bung Besar itu ingin membuatnya menjadi simbol kerukunan umat beragama di Indonesia.

Pemancangan tiang pertama Istiqlal kemudian dilakukan pada 24 Agustus 1961 oleh Presiden Soekarno. Pembangunan Istiqlal sendiri tidak lancar karena berbagai hal terutama situasi politik di Tanah Air. Setelah 17 tahun dari pemancangan tiang pertama, Istiqlal diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus