Perdebatan Ketika Umar Datang ke Negeri yang Sedang Dilanda Wabah

N Zaid - Sirah Nabawiyah 09/12/2023
Ilustrasi. Pixabay
Ilustrasi. Pixabay

Oase.id - Ketika wabah Covid melanda di awal 2020, sebagian besar pemerintahan di dunia memberlakukan pembatasan atau lockdown. Aturan ini membuat orang tidak bisa masuk ke suatu wilayah, begitu pun orang tidak bisa keluar dari tempatnya. 

Masalah itu menjadi perdebatan. Sementara dalam Islam sendiri, persoalan serupa pernah terjadi di jaman kekhalifahan Umar bin al-Khathab, seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. 

Berikut petikan riwayat dari Ibnu Abbas terkait keadaan ketika Umar bin al-Khathab pergi ke Syam dan mendapati wilayah itu sedang terjangkit wabah penyakit:

Dari Ibnu Abbas, bahwa Umar bin al-Khathab pergi ke Syam hingga ketika dia tiba di Sargh, di sana dia disambut oleh para panglima pasukan negeri negeri Syam - yaitu Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan rekan-rekannya. Mereka mengabarkan kepada beliau bahwa wabah penyakit telah menjangkiti Syam.

Ibnu Abbas berkata,Umar berkata kepadaku, "Panggilkan untukku orang-orang Muhajirin angkatan pertama." Maka aku mengundang mereka, lalu Umar meminta pendapat mereka dan mengabarkan kepada mereka bahwa wabah penyakit telah menjangkiti Syam. Orang-orang Muhajirin pun berbeda pendapat.

Sebagian dari mereka berkata,"Anda pergi karena sebuah urusan, menurut kami, Anda tidak boleh mengurungkan niat Anda". Sedangkan yang lain berkata,"Anda pergi bersama para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, menurut kami, Anda jangan membawa mereka ke negeri wabah". Umar berkata,"Kalian boleh pergi." 

Lalu beliau berkata, "Panggilkan untukku orang-orang Anshar". Maka aku memanggil mereka, lalu Umar meminta pendapat mereka dan mereka mengambil jalan orang-orang  Muhajirin dan berbeda pendapat seperti orang Muhajirin, maka Umar berkata, "Kalian boleh pergi". 

Umar berkata, "Panggilkan untukku para tetua Quraisy yang ada di sini yang masuk Islam pada saat Fathu Makkah". Maka aku memanggil mereka, dan mereka tidak berbeda pendapat, mereka berkata. "Menurut kami, Anda hendaknya pulang membawa orang-orang, jangan membawa mereka ke wabah ini". 

Maka Umar mengumumkan di tengah khalayak, "Sesungguhnya besok pagi aku akan pulang (ke Madinah), bersiap-siaplah untuk pulang besok! Maka Abu Ubaidah berkata," Apakah engkau berlari dari takdir Allah?" Maka Umar menjawab,"Seandainya bukan kamu, wahai Abu Ubaidah yang berkata demikian." 

Umar tidak ingin berselisih pendapat dengannya. Umar melanjutkan,"Beritahukan kepadaku, seandainya kamu mempunyai unta, kamu datang ke sebuah lembah yang memiliki dua sisi, sisi subur dan sisi kering gersang, bukanlah bila kamu menggembalakan untamu di sisi yang subur, maka kamu menggembalakannya dengan takdir Allah, dan bila kamu menggembalakan untamu di sisi yang gersang, maka kamu juga menggembalakannya dengan takdir Allah".

Ibnu Abbas berkata,"Lalu Abdurrahman bin Auf datang, sebelumnya dia tidak hadir karena ada keperluan, maka beliau berkata, "Saya mempunyai informasi dalam hal ini, saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Bila kalian mendengar wabah penyakit terjadi di sebuah negeri maka janganlah datang ke sana, dan bila ia terjadi di sebuah negeri sedangkan kalian berada di sana, maka janganlah keluar darinya untuk menghindarinya". 

Maka Umar memuji Allah dan kembali pulang.(Riyadush Shailihin/Imam An-Nawawi)


(ACF)
Posted by Achmad Firdaus