Oase.id - Aktivis perdamaian Anila Ali membuat muslim, terutama di Pakistan geram. Pasalnya, ia terang-terangan menyatakan berada di pihak Israel.

Saat berbicara pada rapat umum pro-Israel, Anila Ali mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan Muslimnya mendukung Israel, karena Muslim dan Yahudi adalah teman.

Terlepas dari kenyataan bahwa pemboman Israel terhadap rumah sakit, sekolah, dan rumah telah menyebabkan lebih dari 12.000 korban jiwa dan banyak orang terluka, baru-baru ini, serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa menyebabkan kematian bayi prematur.

Di tempat Anila Ali berpidato, terlihat bendera Israel.

Muslim dari Pakistan meminta pihak berwenang membatalkan kewarganegaraannya dan membekukan rekeningnya.
​
Umat ​​Muslim di seluruh dunia juga marah karena Anila Ali akhirnya memihak negara yang saat ini melakukan pengeboman terhadap anak-anak.

Anila Ali juga sebelumnya telah bertemu dengan presiden Israel. Dia adalah bagian dari delegasi AS-Pakistan yang pergi ke Israel untuk berkunjung.

Setelah kunjungannya, pihak berwenang Pakistan memeriksa semuanya, karena seseorang tidak dapat melakukan perjalanan ke Israel dengan paspor Pakistan. Rupanya, dia memegang paspor Amerika, yang memungkinkan dia melakukan perjalanan ke Israel.

Dia juga terlihat bertemu dengan politisi Pakistan.