Festival Mendongeng Diriyah Memberikan Kehidupan Baru bagi Warisan Sastra Arab Saudi

Oase.id - Festival Mendongeng Diriyah mempertemukan para penggemar sastra, penerbit, dan penulis ternama serta memberikan wawasan mendalam tentang tradisi mendongeng yang kaya di Arab Saudi dan lanskap sastra yang terus berkembang.
Acara yang berlangsung hingga 8 Februari ini menampilkan diskusi panel, penandatanganan buku, pertunjukan langsung, dan pengalaman interaktif.
Festival ini menarik banyak pengunjung, termasuk pengunjung internasional yang berinteraksi dengan para penulis Saudi untuk mengeksplorasi buku-buku terbitan lokal.
Salah satu sesi yang menonjol, “The Roots of the Tale,” menampilkan novelis dan jurnalis Saudi ternama Badryah Al-Bishr, yang berbicara tentang transformasi mendongeng menjadi sastra modern.
“Partisipasi saya adalah tentang menelusuri kearifan mendongeng hingga ke struktur novel. Karena saya mempelajari cerita rakyat di gelar master saya sambil juga menulis novel, saya mengeksplorasi bagaimana narasi tradisional berkembang sebelum sastra tertulis," kata
Al-Bishr.
“Masyarakat selalu membutuhkan pengaruh sastra dan budaya ini — pengaruh ini memiliki fungsi yang mendalam dan tidak langsung, baik dalam membesarkan anak, menghibur hati yang berduka, atau menginspirasi nilai-nilai dan cita-cita."
“Inilah yang sekarang kita sebut ‘kekuatan lunak.’ Bercerita selalu membentuk pikiran, menular lintas budaya seperti kisah ‘Cinderella,’ yang ada di Rusia, Eropa, dan bahkan Najd,” imbuh dia.
Aspek utama festival ini adalah fokusnya pada pameran sastra Saudi kepada pengunjung internasional, menawarkan terjemahan dan edisi karya lokal yang mudah diakses.
Modi Al-Dossari, dari Tashkeel Publishing House, mencatat minat yang semakin besar dari pengunjung asing, dan menambahkan: “Kami sedang mengerjakan sesuatu yang besar di festival ini. Pengunjungnya cukup beragam, termasuk banyak orang asing yang ingin belajar tentang budaya kami."
“Di Tashkeel, kami memiliki buku dan cerita Saudi yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, dan semuanya termasuk buku terlaris kami. Sungguh menakjubkan melihat budaya kami dibagikan dengan cara yang begitu lancar dan mudah diakses.”
Ketersediaan literatur terjemahan Saudi telah membantu menjembatani kesenjangan antara cerita lokal dan pembaca global, yang menyoroti kekayaan narasi Saudi dan daya tarik universalnya.
Selain diskusi buku, Festival Mendongeng Diriyah memberi pengunjung pengalaman budaya yang sepenuhnya mendalam, yang memungkinkan mereka menjelajahi kedalaman sejarah dan artistik Diriyah.
Tiket masuk ke festival dikenakan biaya SR40 ($10,66) per orang, yang mencakup akses ke ketiga lokasi — Teras Bujairi, Hotel Bab Samhan, dan Al-Zuhayra — serta transportasi antar-jemput antara tempat dan area parkir.
Festival ini juga menampilkan restoran, kafe, dan toko butik, menjadikannya tujuan ideal untuk eksplorasi sastra dan budaya.
Hind Mohammed, yang hadir, berkata: “Saya senang mengunjungi Diriyah, khususnya Teras Bujairi. Ini adalah pengalaman yang sangat indah dan memperkaya, dengan suasana yang semarak, serta kafe, restoran, dan area bermain anak yang fantastis.”
Pengunjung dapat menyaksikan matahari terbenam yang menakjubkan di atas lanskap Diriyah — dan melihat perpaduan cahaya keemasan, arsitektur tradisional, dan lingkungan yang damai yang menciptakan pengalaman yang spektakuler dan tenteram.
Dunia sastra Arab Saudi telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dengan meningkatnya pengakuan global bagi para penulis lokal dan karya-karya mereka. Acara-acara seperti Festival Mendongeng Diriyah berkontribusi pada transformasi ini dengan menyediakan platform untuk dialog, kreativitas, dan pertukaran budaya.(arabnews)
(ACF)