Desa Misi: Permata Bersejarah yang Terletak di Dekat Bursa Türkiye

N Zaid - Travel 27/08/2024
Foto: Dailysabah
Foto: Dailysabah

Oase.id - Misi yang sekarang dikenal sebagai Gümüştepe, dulunya dikenal dengan nama historisnya dan merupakan desa indah yang terletak sekitar 6 kilometer (3 mil) dari pusat kota Bursa, di distrik Nilüfer. Untuk benar-benar menghargai Misi, penting untuk memulai dengan sejarahnya yang kaya.

Terletak di sepanjang tepi Sungai Nilüfer dan dikelilingi oleh hutan, Misi mendapatkan namanya dari Mysi, suku kuno yang disebutkan oleh Herodotus. Menurut catatan sejarah, Mysi, atau "Misyalılar," mendirikan desa tersebut sekitar tahun 1816 SM sebagai salah satu dari enam suku yang bermigrasi dari Thrace ke Anatolia. Suku ini terkenal karena menjadi salah satu yang pertama melakukan perjalanan dari barat ke timur dalam sejarah yang tercatat.

Misi telah mengalami pengaruh berbagai peradaban sepanjang sejarahnya. Khususnya, pada tahun 183 SM, pertemuan-pertemuan Kristen diadakan di sini, yang menandai Misi sebagai pusat keagamaan penting bagi umat Kristen awal. Pertemuan-pertemuan ini sangat penting untuk membahas penyebaran agama Kristen dan merumuskan strategi untuk perluasannya. Pentingnya Misi semakin ditonjolkan oleh kepercayaan bahwa salinan Alkitab dikubur di Biara Misipoli selama periode tersebut.

Ketika Kekaisaran Ottoman menaklukkan wilayah tersebut, Misi berada di bawah kekuasaan Ottoman tetapi tetap menjadi pemukiman penting karena lokasinya yang strategis, lahan pertanian yang subur, dan signifikansi historisnya. Saat ini, Misi merupakan perpaduan unik budaya Ottoman dan Yunani, yang melestarikan struktur historisnya dan mendapatkan status situs yang dilindungi pada tahun 1989.

Bagi mereka yang mencari perlindungan dari kehidupan kota, Misi menawarkan pelarian yang tenang. Jalan-jalannya yang beraspal batu dan rumah-rumah berjendela ceruk menciptakan suasana nostalgia yang mengingatkan pada museum terbuka. Pengunjung dapat menikmati keteduhan pohon platanus yang monumental, bersantai di tepi Sungai Nilüfer, dan menemukan kedamaian di lingkungannya yang hijau dan subur.

Misi merupakan rumah bagi beberapa objek wisata khusus, termasuk:

Rumah sutra Misi: Memamerkan produk sutra lokal.

Klub Solidaritas dan Budaya Perempuan Misi: Menampilkan barang-barang kerajinan tangan dan barang-barang lokal, memberikan wawasan tentang budaya desa.

Rumah Etnografi Misi: Memamerkan kostum daerah, kerajinan, dan berbagai artefak budaya.

Museum Fotografi Misi: Menampilkan kamera dan foto bersejarah, serta menawarkan lokakarya fotografi.

Museum Sastra: Merayakan warisan sastra.

Perpustakaan Anak Misi: Mendorong minat baca di kalangan anak-anak setempat dengan berbagai buku dan materi pendidikan.

Kebun Teh, restoran: Terletak di tepi sungai, cocok untuk menikmati kuliner lokal dan bersantai.

Jalan-jalan bersejarah, rumah-rumah besar
Berjalan-jalan di jalanan Misi yang menawan dan memotret rumah-rumah besar Ottoman yang indah dapat membuat Anda merasa seolah-olah berada di museum terbuka. Beberapa bangunan yang terawat baik ini berfungsi sebagai hotel, kafe, atau restoran, tempat Anda dapat menginap, menikmati minuman, atau menikmati hidangan. Jendela ceruk kayu, halaman yang luas, dan dinding batu rumah-rumah besar ini pasti akan meninggalkan kesan abadi.

Sungai Nilüfer, kincir air
Sungai Nilüfer, yang mengelilingi Misi, sangat penting bagi kehidupan desa. Alirannya yang tenang dan tanaman hijau di sekitarnya menawarkan suasana yang indah dan menenangkan. Kincir air tua di tepi sungai menambah pesona nostalgia desa. Berjalan di sepanjang sungai memungkinkan Anda untuk menikmati alam dan bersantai di lingkungan yang tenang.

Sungai Aksu, jalur pendakian
Jika Anda menjelajah sedikit di luar Misi, Sungai Aksu dan sekitarnya menawarkan tempat peristirahatan yang ideal bagi para pencinta alam. Jalan setapak di sepanjang aliran sungai memberikan pengalaman yang damai di tengah hutan, dengan suara burung dan udara hutan yang segar yang menyempurnakan pengalaman.

Budaya wanita Misi, klub solidaritas
Tempat yang wajib dikunjungi di Misi adalah Asosiasi Wanita, tempat para wanita lokal memamerkan kerajinan tangan mereka. Asosiasi ini mendukung ekonomi desa dan memberikan kesempatan untuk merasakan budaya lokal. Anda dapat menemukan perhiasan buatan tangan, barang rajutan, makanan daerah, dan suvenir di sini, sambil berinteraksi dengan penduduk desa yang ramah.

Museum Etnografi Misi
Misi memiliki satu-satunya museum etnografi di Bursa, yang didirikan oleh peneliti budaya lokal Şinası Çelikkol. Museum ini memamerkan pakaian tradisional, kerajinan tangan, dan elemen budaya lain dari wilayah Bursa. Jika Anda berkunjung selama bulan Ramadan, Anda mungkin juga menikmati pertunjukan wayang kulit tradisional Karagöz dan Hacivat.

Museum Fotografi Mysia
Meskipun ukurannya kecil, Misi memiliki museum fotografi tempat Anda dapat menjelajahi kamera dan foto bersejarah, mempelajari sejarah fotografi di Turki, dan berpartisipasi dalam berbagai lokakarya fotografi.

Misi menawarkan perpaduan yang kaya antara sejarah, alam, dan seni. Jika Anda berada di Bursa, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi desa yang mempesona ini.(dailysabah)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus