Alasan Kenapa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Salam Menghindari Al -Ula

Oase.id - Arab Saudi baru-baru ini dikabarkan sedang berusaha mengubah situs warisan peradaban kuno yang terletak tidak jauh dari kawasan Al-Ula menjadi tujuan wisata global untuk membuka diri terhadap dunia dan mendiversifikasi perekonomian Kerajaan dari minyak.
Hegra atau Al-Hijr
Tempat misterius kuno yang disebut Hegra atau Al-Hijr dipenuhi dengan gunung-gunung besar dan ukiran konstruksi luar biasa indah yang tidak tersentuh selama berabad-abad. Kini UNESCO mengakuinya sebagai salah satu warisan tertua.
Menurut para arkeolog, pembangunan di gunung yang terlihat di tempat itu bukanlah pekerjaan orang biasa karena saat ini kita menggunakan mesin yang kuat untuk itu.
Al Ula juga dikenal sebagai Maidan e Saleh (Rumah Tsamud)
Dalam Islam, tempat ini juga dikenal dengan nama Maidan e Saleh, yaitu rumah bagi bangsa Tsamud (bangsa Tsamud), kaum Nabi Saleh (AS) yang terkenal dengan kesaktian dan ketrampilannya dalam membuat ukiran gunung dan konstruksi yang masih bisa kita lihat sampai sekarang.
Konon daerah ini dulunya sangat subur dan hijau, di mana terdapat cukup padi-padian dan hasil panen setiap tahunnya. Namun kekayaan alam yang berlimpah ini membuat orang-orang kaya di kalangan kaum Tsamud menjadi sombong dan kejam serta gemar menyiksa dan membunuh orang-orang miskin.
Nabi Saleh (A.S) kemudian diutus untuk membimbing mereka oleh Allah SWT, sebagaimana diriwayatkan dalam Al-Qur'an berikut:
Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi. (QS. Al-A’raf: 74)
Namun, alih-alih menerima Saleh, mereka malah menantang Saleh untuk melakukan mukjizat untuk membuktikan kenabiannya. Mereka menantangnya untuk mengeluarkan seekor unta dari bebatuan di dekatnya. Saleh berdoa, dan keajaiban terjadi dengan izin Allah. Seekor unta betina muncul di antara mereka dan melahirkan seekor anak sapi. Saleh memerintahkan kaum Tsamud untuk menghormatinya.
Ada di antara mereka yang mengimani kenabian Saleh, ada pula yang tetap menolaknya meskipun dua orang di antara mereka telah membunuh unta yang tidak bersalah.
Sebagai hukuman atas hal ini, Allah juga mengirimkan gempa bumi di tengah malam, yang membuat mereka semua mati, dan tidak ada satupun dari mereka yang terbangun lagi. Dalam surat Al-A’raf ayat 78 Allah berfirman:
“Kemudian bencana yang mengejutkan menimpanya sehingga mereka bersujud di tempat tinggal mereka."
Yang tersisa hanyalah bangunan-bangunan besar dan monumen-monumen yang mereka ukir dari pegunungan dan bebatuan, seperti yang masih bisa kita lihat hingga saat ini.
Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam Menghindari Al Ula (Maidan e Saleh)
Ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam melewati tempat ini saat hendak berperang Tabuk, beliau secara khusus menunjukkan tempat ini “al-Hijr” (Al Ula atau Maidan e Saleh) kepada para sahabatnya sebagai ibrat. Beliau memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari satu sumur yang digunakan oleh unta Saleh A.S dan melarang mereka makan dan minum apapun dari daerah tersebut dan melewatinya dengan cepat. Sahih al-Bukhari 4702 (Buku 65, Hadits 224)
Gempa bumi besar yang terjadi ribuan tahun lalu juga telah mengikis lapisan pelindung bawah tanah bumi. Saat ini, para ilmuwan telah menemukan lubang besar di lapisan ozon atmosfer tepat di atas kawasan yang hancur tersebut. Hal ini menempatkan wilayah tersebut pada risiko kerusakan akibat gempa bumi, kerusakan akibat sinar UV, berbagai penyakit kulit, kanker, dan badai alam.
Para peneliti sepakat bahwa tidak aman bagi manusia untuk tinggal lama di sana. Hal ini sesuai dengan larangan yang pernah disabdakan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tentang tempat ini.
Tempat yang merupakan tanda ibrat ini, hendaknya tidak dijadikan tempat kesenangan dan hiburan. Maidan e Saleh telah menjadi rumah bagi orang-orang yang dihancurkan oleh Azaab dan murka Allah. Tempat ini seharusnya mengingatkan kita akan Pencipta kita, Keagungan-Nya, dan Kekuasaan-Nya.
Sebaliknya, tempat ini mulai dirayakan dan dinikmati sebagai seni arsitektur. Semoga Allah membimbing kita ke jalan yang benar Amin.(islamicinformation)
(ACF)