Menag dan Dubes RI untuk UEA bahas Masjid Syeikh Zayed Solo

N Zaid - Masjid 30/09/2022
Foto: Pemkot Surakarta
Foto: Pemkot Surakarta

Oase.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab (UEA), Husin Bagis mengadakan rapat daring, Kamis (29/9). Keduanya membahas rencana persiapan peresmian Mesjid Syeikh Zayed dan pembangunan Islamic Center Solo di Surakarta, Jawa Tengah.

Dikutip dari laman resmi Pemkot Surakarta, Masjid Syeikh Zayed digadang akan menjadi masjid terbesar di Kota Solo. Fasilitas yang akan disediakan pun cukup banyak. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga memiliki perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menambah sarana edukasi bagi masyarakat. 

Sekitar kompleks masjid tersebut akan dibangun Islamic Center. Nantinya, di tempat tersebut dapat menjadi pusat pendidikan dan pengajaran Islam. Dalam Islamic Center, akan didirikan TPA, tafsir Al-Qur’an, Madrasah, dan juga tempat pengembangan ekonomi syariah dengan produk-produk halal market.

Masjid Syeikh Zayed dibangun dua lantai, dengan luas bangunan utama masjid sekitar 8.000 meter persegi. Masjid tersebut dilengkapi ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi, serta basement yang digunakan untuk tempat wudhu. 

Pembangunan Masjid Syeikh Zayed merupakan hibah dari Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan. Dan sesuai dengan permintaannya, pembangunan masjid ini dibuat mirip dengan yang ada di Abu Dhabi. Sehingga pemilihan material dan bahan bangunan tidak boleh sembarangan. Marmer yang digunakan, didatangkan langsung dari Italia.

Masjid Syeikh Zayed di Solo adalah replika Masjid Seikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi. Nantinya masjid itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo akan pengelolaannya diserahkan kepada Kementerian Agama. Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengatakan peresmian Masjid Syeikh Zayed itu akan dilakukan sekitar dua bulan kedepan. Untuk pembukaannya, menurutnya, akan dilakukan pada 17 November 2022.

"Ini sudah kami pikirkan bersamaan dengan tata kelola masjid. Waktu saya dipanggil Presiden dan beliau menanyakan soal pengelolaan masjid Syeikh Zayed. Dan kami meminta pengelolaannya di Kementerian Agama agar secara ideologi lebih terjaga. Presiden menyetujui dan beliau juga meminta jika disetujui Islamic Center Solo menjadi penunjang kegiatan di masjid," ujar Menag, dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (29/9/2022).

"Draf kerjasamanya sudah ada dan tentunya akan kami diskusikan kembali untuk dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo," sambungnya.

Dubes RI untuk Uni Emirat Arab (UEA) H.E. Husin Bagis menambahkan bahwa pihak UEA juga berencana akan menanggung semua biaya pembangunan Islamic Center Solo yang akan menjadi penopang kegiatan Masjid Syeikh Zayed.

Untuk itu, ia berharap Kemenag segera menyiapkan draf kerja sama pembangunan Islamic Center Solo yang akan dibiayai oleh UEA. Draf kerja sama antara Indonesia dan UEA tersebut nantinya akan dibahas saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022. 

Selain membahas mengenai Masjid Syeikh Zayed,  dibahas juga mengenai pengiriman imam masjid Indonesia untuk Uni Emirat Arab. Kemenag berharap dapat segera memenuhi kuota imam mesjid Indonesia untuk UEA. 

"Tahun ini baru 70 imam masjid dan kami berharap tahun 2023 mendatang Kemenag dapat menyiapkan 130 imam masjid tambahan karena kuota imam mesjid Indonesia untuk UEA itu mencapai 200 imam masjid," kata Husin Bagis.

Untuk memenuhi kebutuhan imam masjid Indonesia untuk UEA, menurut Yaqut tidak semudah dibayangkan. Sebab mencari imam masjid Indonesia yang sempurna dengan hafal 30 juz Alquran bukan pekerjaan mudah.

"Sebelumnya sudah pernah kami sampaikan bahwa mencari manusia sempurna atau imam masjid yang hafal Al-Qur'an, qari dan bisa berbahasa Arab itu ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami. Kami pernah mengusulkan agar grade yang diberikan UEA diturunkan sedikit seperti hafal 15 atau 20 juz," tandas Menag.


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus