Kenali Macam-macam Puasa Sunah dan Waktu Pelaksanaannya

Oase.id – Puasa merupakan ibadah yang disebutkan dalam rukun Islam dan menjadi perkara wajib saat bulan Ramadhan. Selain, puasa di bulan Ramadhan yang telah kita lakukan selama satu bulan, ternyata ada banyak macam puasa sunah yang dapat dikerjakan agar memperoleh pahala. Perintah puasa juga tertulis dalam Al-Quran pada surah Al-Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Selain memperoleh keberkahan dari Allah SWT, puasa juga memberikan efek baik untuk tubuh salah satunya adalah mendetoksifikasi tubuh secara optimal sehingga dapat mempertahankan daya tahan tubuh.
Berikut macam-macam puasa sunah dan waktu pelaksanaannya:
1. Puasa 6 hari di bulan Syawal
Dari Abu Ayyub Al-Anshari RA., Nabi ﷺ, bersabda :
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti ia berpuasa di sepanjang tahun." (HR.Muslim)
Cara pelaksanaan puasa sunah ini boleh dilakukan dengan berurutan atau terpisah-pisah. Namun, puasa ini tidak boleh dikerjakan pada hari pertama Idulfitri. Ulama berpendapat bahwa Puasa Syawal dapat dilakukan mulai dari 2 Syawal hingga selesai bulan Syawal.
2. Puasa hari Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah bagi orang-orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Salah satu keutamaan puasa Arafah ialah menghapus dosa dua tahun bagi orang yang melaksanakannya.
Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda, "Puasa hari Arafah itu menghapus dosa dua tahun, setahun silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa Asyura itu menghapus dosa setahun sebelumnya."
3. Puasa di bulan Syaban
Melaksanakan puasa di bulan Syaban merupakan ibadah yang sering dilakukan oleh Rasulullah sebelum masuknya bulan Ramadhan. Dalam hadis riwayat Muslim dan Bukhari dari Aisyah RA berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau ﷺ memperbanyak puasa di bulan-bulan lain, kecuali di bulan Syaban."
4. Puasa Senin Kamis
Keutamaan hari Senin dan Kamis secara umum dijelaskan dalam hadits Abu Hurairah berikut:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Pintu surga dibuka pada hari Senin dan kamis. Setiap hamba yang tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun akan diampuni (pada hari tersebut) kecuali seseorang yang memiliki percekcokan (permusuhan) antara dirinya dan saudaranya. Nanti akan dikatakan pada mereka, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai, akhirkan urusan mereka sampai mereka berdua berdamai.” (HR. Muslim no. 2565).
5. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh atau 3 hari berturut-turut dalam satu bulan dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 pada setiap penanggalan Hijriyah.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh."
6. Puasa Nabiyullah Dawud (Puasa Daud)
Pelaksanaan puasa Nabiyullah Dawud atau biasa disebut puasa Daud ini dilakukan satu hari berpuasa dan satu hari berbuka. Puasa Daud merupakan salah satu puasa sunah yang dicintai oleh Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Muslim, Nasa'i dan Ibnu Majah, "Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari."
(ACF)