Ramadhan 2023: Cara Mengatur Puasa Pertama Anak

N Zaid - Ramadan 2023 24/03/2023
Ilustrasi. Foto Pixabay
Ilustrasi. Foto Pixabay

Oase.id - Melatih anak beribadah, termasuk berpuasa adalah usaha mulia. Namun, bagaimana sebaiknya 'latihan' berpuasa itu dilakukan, agar berjalan lancar dan sesuai porsinya?

Hal pertama yang perlu diingat adalah jangan memulai terlalu dini. Menurut pakar kesehatan  mereka yang berusia di bawah 7 tahun mungkin menghadapi konsekuensi negatif jika berpuasa.

Samer Saade, dokter spesialis anak di Medcare Medical Center yang berbasis di UEA, mengatakan: “Anak-anak dapat mulai berpuasa ketika mereka mencapai pubertas, yaitu antara 10 dan 14 tahun pada anak perempuan dan 12 sampai 16 tahun pada anak laki-laki. Secara keseluruhan, usia terbaik untuk memulai puasa adalah antara 10 dan 12 tahun.”

Hal kedua yang perlu diingat adalah efek kekurangan makanan terhadap suasana hati dan fungsi kognitif, terutama karena anak-anak membutuhkan lebih banyak cairan dan energi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh mereka dan untuk perkembangan otak.

“Saat berpuasa, sikap anak dapat berkisar dari kelemahan, kelelahan, penurunan fungsi kognitif, perubahan jadwal tidur, rentang perhatian yang berkurang dan temperamen pendek hingga sakit kepala, sakit perut, dan pingsan,” Dr. Nasreen Chidhara Pari, dokter spesialis anak di UEA berbasis Pusat Medis Kehidupan.

Pelan dan pasti

Kunci sukses puasa adalah bertahap, dengan periode pantang yang singkat, kata para ahli.

“Orang tua harus memutuskan berapa lama anak mereka akan berpuasa (jika mereka berpuasa), berdasarkan kesehatan anak mereka, frekuensi makan, kemampuan menahan lapar dan tingkat aktivitas,” kata Pari.

Dia menyarankan anak-anak yang bersekolah membawa paket makanan darurat dengan makanan ringan dan air untuk berbuka puasa jika mereka pusing atau merasa tidak dapat melanjutkan.

Jika seorang anak berbuka puasa, penting bagi orang dewasa terdekat untuk tetap tenang dan memberikan jaminan.

Latih penguatan positif saat anak berbuka puasa; beri tahu mereka tidak apa-apa dan dorong anak untuk mencoba lagi ketika mereka merasa siap. “Perpanjang durasi waktu puasa sedikit demi sedikit,” ujarnya.

Mengasuh anak dengan lembut

Saade menggemakan sentimen ini, menyerukan pemikiran positif, pengasuhan yang lembut dan tetap tenang selama proses berlangsung. Ini akan memastikan jalan puasa yang lebih efektif, dan juga meningkatkan harga diri anak.

Selama periode ini, apa yang kita makan menjadi sangat penting. Sakina Muntasir, ahli diet dari Prime Hospital yang berbasis di UEA, mengatakan bahwa sahur untuk anak-anak harus serupa dengan sahur untuk orang dewasa untuk mencegah rasa haus, lapar, dan membuat periode puasa nyaman.

“Oat, telur, roti gandum, dan buah adalah pilihan yang baik,” katanya.

Saat berbuka puasa untuk anak-anak, mulailah dengan jus segar atau buah atau kurma yang kaya air.

“Hindari makanan yang digoreng atau berminyak saat berbuka puasa. Bagilah makan malam menjadi tiga bagian, buka puasa, makan malam, dan setelah makan malam, untuk memastikan anak memiliki kesempatan yang baik untuk mendapatkan nutrisi yang cukup,” ujarnya.

Makan malam harus berupa makanan seimbang dengan karbohidrat, protein, dan sayuran yang sehat. Setelah makan malam, minta mereka makan beberapa kacang dan segelas susu sebelum tidur.

Segitiga emas

Anak-anak terkenal sebagai pemilih makanan, jadi ingatlah segitiga emas: protein, serat, dan lemak sehat untuk makanan sehat.

Mengikuti pedoman ini akan memastikan puasa pertama yang sehat. Namun, jika sahur terlewatkan atau anak tidak makan dengan baik, beri mereka multivitamin untuk menghindari kelemahan atau kekurangan, kata Saade.

Shahid Gauhar, dokter spesialis anak dan ahli neonatologi dari Prime Hospital yang berbasis di UEA, mengatakan: “Jangan memaksa anak untuk makan berlebihan saat sahur atau berbuka puasa. Kemungkinan besar akan menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan ketidaknyamanan.

Jauhkan permen. “Hindari makanan tinggi gula karena akan menambah nafsu makan mereka, dan memberikan sedikit nutrisi tetapi banyak kalori yang tidak dibutuhkan,” katanya.

Para ahli sepakat bahwa pengetahuan adalah kunci sukses puasa. Jelaskan pentingnya Ramadan dan menjalankan puasa, sehingga tidak hanya meniru orang dewasa. Berikan tonggak pencapaian, apakah itu puasa lima jam atau sehari penuh.

“Rayakan puasa pertama mereka bersama keluarga dan teman, dan beri mereka hadiah," kata Gauhar.

Kegiatan selama Ramadhan

Bermain penting untuk semua anak, bahkan mereka yang berpuasa, agar otak berkembang.

Namun, selama bulan suci, olahraga dan aktivitas harus didekati secara berbeda.

“Siapkan kegiatan yang membuat mereka sibuk di siang hari, tetapi hindari kegiatan yang membutuhkan energi tingkat tinggi,” kata Gauhar.(arabnews)


(ACF)
TAGs:
Posted by Achmad Firdaus