Oase.id - Jemaah haji 1443 H mulai tiba di Gunung Arafah Arab Saudi pada hari Jumat (8/7) untuk menjalani rangkaian wukuf Arafah. Dalam rangkaian ritual ibadah haji, wukuf Arafah dinilai sebagai ibadah yang paling penting.

"Nabi Muhammad ﷺ bersabda; Haji itu adalah wukuf di ‘Arafah, maka barangsiapa yang mengetahui (wukuf di ‘Arafah) pada malam ‘Arafah, hingga menjelang terbitnya Fajar dari malam berkumpulnya para jama’ah, maka sungguh hajinya telah sempurna." (HR Abu Daud)

Hari Arafah menandai hari kedua haji, ketika jemaah haji melakukan perjalanan ke gunung yang menjadi tempat di mana Nabi Muhammad ﷺ memberikan khotbah terakhirnya itu.

Rangkaian ibadah di Padang Arafah dimulai setiap kelompok jemaah dengan menuju Masjid Nimra di tanah Arafah di mana mereka mendengarkan khotbah.

Setelah khotbah, para jemaah menghabiskan hari di gunung, di mana kamp telah didirikan, untuk berdoa. Mereka kemudian akan menuju ke Muzdalifah, di mana mereka akan diberikan kerikil untuk ritual rajam simbolis setan.

Ibadah Haji dianggap sebagai pertemuan keagamaan terbesar di dunia. Pada 2019, tercatat sekitar 2,5 juta orang menjalani ibadah haji.

Namun, karena COVID-19, Kerajaan Arab Saudi telah mengurangi secara tajam jumlah anggota jemaah yang diizinkan untuk berhaji.

Tahun ini, Kerajaan mengizinkan satu juta orang dari dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi dalam ibadah haji 1443 H.

Alarabiya melaporkan pihak berwenang Saudi telah melengkapi 93 pusat kesehatan di seluruh tempat suci di Mekah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan langsung kepada jemaah haji yang berpartisipasi dalam ibadah haji tahunan.

Pusat-pusat tersebut, yang beroperasi sepanjang waktu, mencakup klinik umum dan menawarkan berbagai layanan kesehatan kepada para peziarah, termasuk mereka yang menderita penyakit kronis.

Menurut kementerian kesehatan, 53.450 orang jemaah mendapat manfaat dari layanan yang disediakan oleh rumah sakit dan pusat kesehatan di Mekah dari 30 Juni hingga 7 Juli.

(ACF)