Indonesia Sangat Terbantu dengan Inisiatif Rute Makkah dalam Melayani Jamaah Haji

Oase.id - Indonesia termasuk di antara tujuh negara mayoritas Muslim — bersama Pakistan, Bangladesh, Malaysia, Maroko, Turkiye, dan Pantai Gading — mendapat layanan inisiatif Rute Makkah yang dibuka Arab Saudi. Proses perjalanan haji "Jalur cepat" ini dinilai sangat membantu jemaah Indonesia.
“Rute Makkah, yang lebih kita kenal sebagai jalur cepat, mempercepat kedatangan jemaah haji di bandara Madinah dan Jeddah,” kata Kepala Daerah kerja (Daker) Bandara, Haryanto Haryanto, Kamis (22/6).
Haryanto bertanggung jawab atas operasional bandara bersama Panitia Penyelenggaraan Haji Indonesia.
Hampir 230.000 jemaah haji Indonesia diperkirakan akan melakukan perjalanan spiritual tahun ini. Jumlah ini menjadi yang terbesar dari negara mana pun.
“Jalur cepat ini sangat membantu dalam mempercepat layanan kami bagi jemaah haji Indonesia. Kedatangan mereka berjalan sangat lancar,” katanya.
Diluncurkan pada tahun 2019, inisiatif ini didedikasikan untuk jemaah haji dan memungkinkan mereka untuk memenuhi semua persyaratan visa, bea cukai, dan kesehatan di bandara asal, menghemat waktu menunggu yang lama. Pada saat kedatangan, jemaah haji dapat memasuki Kerajaan lebih cepat, setelah melalui proses visa dan bea cukai di negara asal.
Program ini tersedia untuk sekitar 55.000 jemaah Indonesia yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta.
Dengan operasi haji khusus Indonesia yang akan berakhir pada hari Sabtu, Haryanto juga mengharapkan lebih banyak koordinasi dengan otoritas Kerajaan.
“Ini untuk memudahkan, memuluskan proses penerimaan kedatangan jemaah haji dari Indonesia, yang juga akan menguntungkan masyarakat Saudi. Kami butuh koordinasi dan komunikasi,” kata Haryanto.
“Jalur cepat berjalan sangat baik; itu mempercepat segalanya. Saya mengharapkan lebih banyak bantuan untuk rute non-fast track.”(arabnews)
(ACF)